Jumat 11 Jan 2019 14:30 WIB

Wanita Berbobot 300 Kg Siap Jalani Operasi di Palangkaraya

Titi Wati (37) sudah lebih enam tahun tak bisa berjalan karena kelebihan bobot tubuh.

Sekitar 14 juta warga Australia obesitas.
Foto: abc
Sekitar 14 juta warga Australia obesitas.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Tim Dokter RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya siap melakukan penanganan medis dan langkah operasi terhadap seorang wanita penderita obesitas. Wanita warga Palangka Raya, Titi Wati (37), saat ini memiliki bobot berat badan 300 kilogram.

Humas RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya dr Theodorus Sapta Atmadja di Palangka Raya, Jumat (11/1) mengatakan tim dokter siap melakukan operasi lambung terhadap Titi Wati. "Untuk tim dokter internal sudah rapat dengan tim dokter di sini yang akan melakukan penanganan. Selain itu juga sudah berkoordinasi dengan dokter dari luar yang akan membantu operasi," ujarnya.

Dia menerangkan, selain dokter dari RSUD Doris Sylvanus juga ada dokter dan pihak lain yang akan membantu operasi yakni dokter bedah digestif, dokter anastesi dan perawat lain yang akan membantu operasi. Dia menambahkan, persiapan operasi memakan waktu lima sampai tujuh hari. Untuk itu, tim dokter juga melakukan pemeriksaan saraf, fugsi ginjal, fungsi hari, profil lemak dan lain-lain untuk memastikan kesehatan wanita yang tak lagi bisa berjalan lebih dari enam tahun itu.

"Itulah yang harus kita lakukan sebelum dilakukan operasi. Kami berharap tidak ada kontra indikasi mutlak atau gejala penyakit yang menyebabkan dibatalkannya operasi," kata Theodorus.

Pernyataan itu diungkapkan dia di RSUD Doris Sylvanus usai prosesevakuasi Titi dari kediaman pribadi di Jalan Gang Obos 25, Kota Palangka Raya. "Ibu Titi saat ini berada di ruang Eselwis nomor 25. Tapi nanti jangan berprasangka habis keluar dari rumah sakit berat badan akan langsung turun. Kita berharap tindakan operasi lambung ini akan menurunkan berat badan selama sebulan turun 15 sampai 20 kilogram. Dengan operasi lambung, volume lambung akan berkurang 50 persen," katanya.

Sementara itu, proses evakuasi untuk mengeluarkan Titi dari rumahnya menuju mobil memakan waktu hampir satu jam. Kondisi Titi yang tak mampu lagi berjalan membuat dia harus ditandu sebanyak 20 petugas dari Damkar dan Tagana secara estafet melewati dua jendela yang dijebol untuk jalur evakuasi.

Salah satu keluarga Titi, Yanto mengaku gembira pemerintah telah memberikan perhatian serius terhadap keluarganya yang mengalami obesitas itu. "Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih atas bantuan pemerintah dan seluruh pihak yang telah membantu keluarga kami. Mudah-mudahan semua berjalan lancar dan beliau bisa beraktivitas normal kembali," kata Yanto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement