Jumat 11 Jan 2019 14:30 WIB

PDIP Usul Pemerintah Bentuk Badan Riset dan Inovasi Nasional

Prinsip itu akan diterapkan di segala bidang kehidupan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Wakil Presiden keenam Try Sutrisno, Wakil Presiden kesembilan Hamzah Haz dan Calon Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin saat menghadiri puncak peringatan HUT PDIP ke 46 di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (10/1/2019).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Wakil Presiden keenam Try Sutrisno, Wakil Presiden kesembilan Hamzah Haz dan Calon Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin saat menghadiri puncak peringatan HUT PDIP ke 46 di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (10/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, AKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) rampung menggelar Rapat kordinasi nasional (rakornas) di JIExpe Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat (11/1). Rakornas itu kemudian melahirkan 12 butir ketetapan dan rekomendasi yang diusulkan kepada pemerintah.

Salah satu rekomendasi itu adalah dibentuknya Badan Riset dan Inovasi Nasional. PDIP menilai, badan tersebut dibutuhkan guna mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Rekomendasi ini juga sempat disampaikan kepada Presiden Joko Widodo saat menghadiri HUT PDIP ke-46 pada Kamis (10/1) kemarin.

"Kepada Presiden, saya memohon jelas dibutuhkan satu badan riset nasional yang hasil kerjanya harus menjadi landasan pengambilan keputusan untuk pembangunan," kata Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta.

Presiden RI kelima ini berpendapat, tak ada satu pun negara menjadi maju tanpa mengedepankan riset dan teknologi. Dia mengatakan, pembangunan badan riset itu juga akan menjadi prioritas jika Jokowi terpilih kembali sebagai kepala negara periode 2019-2024 nanti.

Lebih lanjut, PDIP menyebut jika pembentukan badan riset dan teknologi nasional itu merupakan upaya membumikan Pancasila melalui pembangunan nasional yang berprinsip berdikari atau berdiri diatas kaki sendiri. Prinsip itu akan diterapkan di segala bidang kehidupan baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun mental dan spritual yang berlandaskan riset ilmu pengetahuan dan inovasi sebagai cetak biru pola pembangunan nasional semesta berencana.

Hal itu juga dilakukan sebagai bagian dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan pembangunan dan industri yang menempatkan rakyat sebagai subjek. Sekaligus, tujuan dalam pembangunan nasional dengan tetap memperhatikan keseimbangan alam.

"Cara satu-satunya dengan membumikan Pancasila dalam politik pembangunan dengan baik, terukur, mencakup segala aspek. Saya tegaskan dan saya tugaskan, terutama kader partai di legislatif, eksekutif, saya tugaskan menjalankan visi-misi pembangunan yang disusun partai," kata Megawati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement