REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi memenangkan pemilihan presiden (pilpres) 2019, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso berencana untuk pindah kantor ke di Jawa Tengah. Kendati demikian, kantor pusat BPN tidak akan digeser tetap di Jakarta. Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandiaga, Ferry Mursyidan Baldan.
"Jadi Pak Djoko Santoso untuk sementara waktu akan di sana sebagai Ketua BPN. Segala sesuatunya, dia lakukan dari sana. Bukan dipindahkan. Di sini masih ada," jelas Ferry saat menghadiri peluncuran gerakan nasional nobar debat pilpres di Media Center, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Kamis (10/1).
Hanya saja, Ferry mengaku, sampai detik ini dirinya belum mengetahui kapan peresmian kantor BPN di kandang Banter tersebut. Namun, kata dia, rencananya akan diresmikan pada Jumat (11/1) besok. Ferry menjelaskan, kantor BPN di Jawa Tengah itu diperuntukkan sebagai markas untuk mengatur strategi kemenangan pasangan calon Prabowo-Sandiaga.
"Bukan untuk menyimpan logistik, kalau itu gudang namanya. Kalau posko kan untuk mengatur strategi pemenangan, untuk mengatur strategi, evaluasi, mengamati perkembangan. Itu namanya posko," tambahnya.
Sebelumnya, Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon, menyebut rencana pemindahan markas BPN ke Jawa Tengah untuk memperkuat basis pemenangan di wilayah tersebut. Fadli menyebut, itu bagian dari strategi pemenangan BPN untuk berupaya merebut basis daerah yang dikuasai pihak lawan.
Sebab, Jawa Tengah merupakan salah satu basis PDIP yang mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin. "Ini kan analogi ya, pertempuran politik atau kompetensi politik kan biasa-biasa saja, kalau kita ada di satu garis di mana daerah itu masih dikuasai lawan, ya kita berusaha untuk menguasainya," kata Fadli.