REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi masih memantau dampak gempa 5,4 skala richter (SR) yang berpusat di Sukabumi. Hasilnya hingga kini belum dilaporkan adanya kerusakan akibat bencana tersebut. "Kami masih memonitoring di lapangan khawatir bangunan atau rumah rusak," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami kepada wartawan Selasa (8/1).
Upaya ini juga dengan meminta bantuan kepada satgas pengurangan risiko bencana (PRB) BPBD untuk memantau dampak gempa dengan alat komunikasi yang ada. Hasilnya, Zulkarnain mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan langsung terhadap dampak yang terjadi. Hal ini didasarkan laporan dari tujuh kecamatan di Kota Sukabumi.
Sebelumnya sebagian warga Kota Sukabumi panik merasakan getaran gempa 5,4 skala richter (SR) pada Selasa (8/1). Mereka berlarian keluar rumah karena khawatir guncangan gempa menyebabkan kerusakan pada bangunan.
Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa dengan kekuatan 5,4 SR ini terjadi Selasa sekitar pukul 16.54 WIB. Titik koordinat berada pada lintang 7,85 LS dan 106,48 BT dengan kedalaman 10 kilometer. Lokasi gempa berpusat di 113 kilometer Barat Daya Kota Sukabumi dan 121 kilometer Barat Daya Kabupaten Sukabumi.
"Gempa cukup kuat terasa dan warga berlarian keluar rumah," ujar warga Ciaul, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi Erwin (32 tahun). Ia mengatakan getaran gempa membuat warga panik.