REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan cicitan politikus Partai Demokrat Andi Arief mengenai tujuh kontainer dari Cina yang berisi surat suara sudah dicoblos sebaiknya tidak terulang. Sebab, apapun pembelaannya, cicitan wakil sekjen Demokrat itu tetap tidak tepat karena telah menimbulkan kehebohan.
“Yang jelas apa yang dilakukan mas Andi ini menunjukkan kehebohan apapun alasannya, sebaiknya memang tidak melakukan hal itu. Walaupun kata dia itu tujuannya baik,” tutur Hendri Republika.co.id, Senin (7/1).
Menurutnya untuk mencegah hal tersebut kembali terjadi, institusi-institusi penangkal hoaks harus kembali diperkuat. Salah satunya Badan Siber dan Sandi Negara.
“Negara kan punya perangkatnya. Ada BSSN yang menurut saya harus diperkuat lagi, karena tanpa niat baik pemerintah untuk melaksanakan untuk memperkuat BSSN ini hoaks-hoaks ini tidak akan selesai,” kata Hendri.
Ia juga mengingatkan, penanganannya pun tidak perlu berlebihan. Cukup dengan instansi tersebut segera melakukan pengecekan terhadap dugaan hoaks yang muncul kemudian memberitahukan kepada masyarakat.
“Instansi terkait mengecek keberadaan segera dan kemudian ditegur orangnya dan selesai,” terang Hendri.
Sebelumnya, Andi mencicit mengenai tujuh kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos. Andi sudah menghapus cicitan itu dan menyatakan cicitan itu hanya untuk memberitahukan KPU agar segera melakukan pengecekan langsung terkait dugaan adanya tujuh kontainer tersebut.
Cicitan kontroversial Andi Arief.