Senin 07 Jan 2019 06:31 WIB

Shutdown Amerika: Apa dan Siapa yang Terancam?

Trump menyebut shutdown bisa terjadi bertahun-tahun.

'Governmet Shutdown' di Amerika Serikat (ilustrasi)
Foto:

Sesuai konstitusi Amerika, shutdown berlaku untuk sejumlah kementerian dan lembaga negara lainnya seperti Kementerian Pertanian, Perdagangan, Keamanan, Hukum, Transportasi, hingga Kementerian Dalam Negeri. Ada sekitar 800 ribuan staf dan pegawai yang dipaksa cuti tanpa mendapat gaji. Jika pun masih ada yang mendapat gaji, itu pun belum tentu dibayarkan sesuai waktunya.

Pada masa Presiden Barack Obama, shutdown sempat terjadi selama 16 hari dengan mencutikan 850 ribu pegawai dari berbagai kementerian dan lembaga negara. shutdown saat ini belum diketahui berlangsung hingga kapan.

Terancam

Mulai dari bandara sampai taman nasional di AS mulai merasakan dampak shutdown. Badan pemerintah federal yang menjamin keamanan bandara-bandara di AS mengakui adanya peningkatan jumlah karyawan yang berhenti bekerja selama shutdown.

Lembaga Keamanan Transportasi (TSA) berharap pegawai-pegawainya tetap bekerja meski tanpa dibayar. Alasannya, pekerjaan mereka sangat penting dalam menjaga dan memperlancar penerbangan di AS.

Dalam pernyataan mereka, TSA mengatakan, jumlah karyawan yang menyerukan untuk berhenti bekerja sementara selama musim liburan terus meningkat. Sejauh ini seruan itu belum terlalu terdampak karena masih ada 51.739 pegawai yang terus bekerja demi mengawasi jalannya penerbangan-penerbangan di AS. Dampak seruan untuk berhenti bekerja sementara ini masih sesuai dengan standar TSA.

"TSA mengawasi situasi ini dengan ketat, efektivitas keamanan tidak dapat dikompromi," kata pernyataan TSA tersebut.

Tidak hanya bandara beberapa tempat yang dikelola oleh pemerintahan AS juga mulai terdampak shutdown. Kini lembaga swadaya masyarakat (LSM), sektor bisnis, dan pemerintahan negara bagian di seluruh AS mengerahkan dana dan sukarelawan agar taman-taman nasional di AS tetap dibuka, bersih, dan aman untuk dikunjungi.

Namun, langkah-langkah pencegahan tersebut tidak dapat membuat beberapa taman nasional tetap dibuka. Di beberapa taman nasional terjadi penimbunan sampah. Beberapa kelompok sukarelawan mengatakan, dana mereka hampir hampis jika Trump dan partai Demokrat masih belum bisa sepakat sehingga shutdown masih terus dilanjutkan.

"Taman nasional pantas mendapatkan sesuatu yang lebih baik dibandingkan sekadar perawatan tambalan," kata CEO the Trust for Public Lands, Diane Regas, dalam suratnya ke Trump.

Beberapa LSM mendonasikan uang lebih dari 50 ribu dolar AS agar 15 penjaga Taman Nasional Great Smoky Mountains di Tennessee dan North Carolina tetap bekerja. Di Taman Nasional Joshua Tree di Selatan California para sukarelawan mengangkut sampah, membersihkan kamar mandi, dan melengkapinya dengan tisu toilet.

"Kami menyebut mereka 'Malaikat Tisu Toilet'," kata Eksekutif Direktur Friends of Joshua Tree.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement