Rabu 02 Jan 2019 15:34 WIB

Angka Kecelakaan di Jatim Turun 69,22 Persen

Penurunan mencapai 69,22 persen dibanding tahun lalu.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol. Frans Barung Mangera mengungkapkan, angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di wilayah Jawa Timur saat liburan Natal dan Tahun Baru atau selama digelarnya "Operasi Lilin Semeru 2018" selama 12 hari menurun. Bahkan, kata dia, penurunan mencapai 69,22 persen dibanding tahun lalu.

Barung menjelaskan, selama digelarnya Operasi Lilin Semeru 2018 yang digelar mulai Jumat (21/12/2018) hingga Selasa (1/1/2019) ada sebanyak 157 kasus laka lantas. Menurutnya angka tersebut jauh menurun dibanding tahun lalu yang sebanyak 510 kasus.

"Dari jumlah laka lantas tersebut, yang meninggal dunia sebanyak 27 orang, turun dari tahun sebelumnya 82 orang," kata Barung di Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu (2/1).

Sementara itu, lanjut Barung, jumlah luka berat sebanyak sembilan orang, turun dari sebelumnya 40 orang. Selanjutnya, luka ringan sebanyak 237 orang, turun dari sebelumnya 730 orang.

Adapun, jumlah kendaraan yang terlibat sebanyak 287 unit. Angka ini turun dari tahun sebelumya yang sebanyak 901 unit. Laka lantas terbanyak terjadi di Madiun. Disusul Jember, Jombang, Sidoarjo dan Gresik.

"Penurunan angka kecelakaan ini salah satunya dipicu kemacetan di jalan raya. Selain itu, sejumlah ruas tol di Jatim yang sudah berfungsi secara optimal juga cukup efektif menekan angka kecelakaan," ujar Barung.

Sementara untuk gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), selama operasi yang rutin digelar tiap tahun tersebut mencatat ada 256 kejadian. Jumlah itu turun dibanding tahun lalu sebanyak 399 kejadian. Kejadian gangguan kamtibmas terbanyak di Bangkalan dengan jumlah 28 kasus. Sedangkan yang terendah di Sumenep dengan jumlah satu kasus.

"Untuk kejahatan yang menonjol seperti pencurian ada sebanyak 69 kasus. Jumlah itu naik dari tahun sebelumnya 17 kasus," kata Barung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement