REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur (Jatim) memilih merayakan malam pergantian tahun 2019 dengan tasyakuran. Setidaknya, 5.000 peserta mengikuti acara tersebut.
Gubernur Jatim Soekarwo menjelaskan, acara tersebut sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan tata pemerintahan yang baik, dengan kondisi yang aman, nyaman, dan tentram di Jatim. Soekarwo juga mengaku, Pemprov Jatim mengadakan doa bersama untuk menyongsong 2019 dengan suasana kedamaian.
"Doa tidak terpisahkan dari ikhtiar. Mari bergandengan tangan dan berdoa bersama untuk tahun 2019," kata pria yang akrab disapa Pakde Karwo di Surabaya, Selasa (1/1).
Soekarwo optimistis terhadap perkembangan dan kemajuan Jatim pada 2019, yang menurutnya akan semakin baik. Optimisme tersebut diperoleh dari kekompakan pemerintah, aparat keamanan, tokoh agama, dan masyarakat dalam menjaga suasana aman dan nyaman.
"Berangkat dari kondisi tahun 2018, tidak akan jauh dengan kondisi pada tahun 2019. Harapannya lebih baik lagi pada tahun 2019," ujar Pakde Karwo.
Terkait tahun politik 2019, Pakde Karwo berharap agar masyarakat harus bisa meredam emosi dan menjaga rasionalitasnya. Apalagi, Jatim dirasanya telah mempunyai pengalaman dalam meredam emosi pada tahun politik sebelumnya.
"Selain itu, masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya dengan hati dan suasana yang damai untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik. Harapan besar tahun 2019, jaga hari depan yang lebih baik lewat pemilihan pemimpin. Hadir ke TPS, pilih dengan hati untuk menjadikan Indonesia lebih baik," katanya.
Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Luki Hermawan menyampaikan terima kasih atas kerja sama dari Forkopimda dan Masyarakat Jatim. Sehingga, pada 2018, suasana Jatim dalam keadaan yang sangat kondusif, aman, dan nyaman.
"Suasana aman dan nyaman ini betul-betul dirasakan di Jatim, ujarnya.