Selasa 01 Jan 2019 05:20 WIB

BPPT Terkendala Biaya untuk Pasang Alat Detektor Tsunami

Pemasangan dan pemeliharaan diperkirakan bisa menghabiskan dana sebesar Rp 5 miliar.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Dwi Murdaningsih
teknologi dini deteksi tsunami di Indonesia.
Foto: Republika
teknologi dini deteksi tsunami di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengaku terkendala masalah biaya untuk membuat buoy (alat deteksi dini tsunami).Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) BPPT, Hammam Riza mengatakan, pihaknya terus berupaya melakukan revitalisasi Bouy Tsunami, untuk segera dapat dipasang di perairan Anak Krakatau dan sekitarnya.

Alat yang akan dinamai Buoy Merah Putih itu dinilai penting sebagai peringatan dini, sehingga penduduk di wilayah berpotensi tsunami, memiliki waktu untuk dapat evakuasi ke shelter terdekat.

“BPPT siap untuk men-deploy BUOY di Anak Krakatau," kata dia dalam keterangan resminya, Senin (31/12).

Namun, lanjut dia, yang saat ini masih menjadi kendala pembuatan buoy merupakan proyek yang membutuhkan biaya tidak sedikit. Menurut Hammam, revitalisasi satu unit buoy, berikut pemasangan dan pemeliharaan diperkirakan bisa menghabiskan dana sebesar Rp 5 miliar.

Ia menjelaskan, dalam proyek revitalisasi, buoy yang tak lagi berfungsi akan dilihat kembali dan diperbaiki jika memungkinkan. “Revitalisasi ini ya kita oprek lagi buoy yang dahulu sudah rusak akibat vandalisme," kata dia.

Ia mengatakan, pihaknya akan menggunakan panel tenaga surya untuk sumber tenaganya, serta kita upayakan semua sensornya lengkap kembali. Meski begitu, butuh waktu yang cukup panjang untuk memperbaikinya.

"Kalau ada dana khusus, bisa lebih cepat prosesnya hingga pemasangan,” kata dia.

Hammam menjelaskan, jika nantinya buoy terpasang, publik harus ikut berperan dalam menjaganya. Ia megakui, di sekitar buoy itu penuh dengan ikan, sehingga menarik para nelayan untuk memancing di sekitarnya.

Menurut dia, publik harus semakin peduli terhadap pentingnya teknologi untuk membangun early warning system yang andal, seperti buoy. Jika buoy sudah ada, ia mengimbau masyarakat agar perlunya menjaga bersama. "Karena ini alat yang dibangun negara supaya kita tetap selamat,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement