Senin 31 Dec 2018 21:14 WIB

Lampung Gelar Tahun Baru Tanpa Pesta Hura-hura

Kegiatan konvoi bisa diganti dengan muhasabah.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo.
Foto: Ist
Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Lampung menggelar malam pergantian tahun 2018 ke 2019 tanpa pesta kembang api dan petasan. Perhelatan malam tahun baru tersebut diisi dengan melaksanakan zikir, doa, dan juga istighosah sebagai bentuk prihatin atas musibah gelombang tsunami di Lampung, Sabtu (22/12) lalu.

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada semua pihak agar melaksanakan malam pergantian tahun baru dilakukan secara sederhana. SE tersebut mengimbau untuk tidak melakukan pesta kembang api dan petasan. Tak hanya Pemprov Lampung, sejumlah kabupaten/kota di Lampung juga sudah mengeluarkan surat edaran untuk menggelar malam pergantian tahun dengan mengisi kegiatan keagamaan.

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Hamartoni Ahadis mengatakan, malam pergantian tahun baru 2019 sebagai wujud simpati terhadap saudara yang sedang tertimpa musibah tsunami di Lampung. “Surat Edaran Gubernur Lampung agar melaksanakannya secara sederhana,” kata Penjabat Sekdaprov Lampung Hamartoni Ahadis, dalam SE yang diterima, Senin (31/12).

Hamartoni Ahadis menyatakan, ada empat poin SE Gubernur Lampung.  Pertama, pada saat pergantian tahun baru 2019, kiranya dapat dilaksanakan dengan sederhana, Tidak melaksanakan kegiatan seperti pawai kendaraan, pesta kembang api atau petasan, dan panggung hiburan malam, serta kegiatan lainnya yang berlebihan.

Kedua, mengimbau kepada masyarakat agar melakukan doa agar bencana yang sedang terjadi dapat segera berakhir. Ketiga, mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak berkunjung ke daerah pantai. Keempat, diharapkan agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri.

Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus mengajak masyarakat tidak hura-hura dalam perayaan tahun baru, tetapi dapat mengganti dengan kegiatan bermanfaat seperti doa bersama pada malam pergantian tahun baru 2019. Ia juga meminta kepada seluruh camat untuk melaksanakan doa bersama di masing-masing wilayah kerjanya.

“Sebaiknya tidak hura-hura, sekiranya dapat mengurangi konvoi dengan kendaraan bermotor baik roda dua atau empat. Serta mengurangi pesta kembang api. Kegiatan itu dapat diganti dengan muhasabah (renungan), doa bersama, dan kegiatan keagamaan,” kata Bupati Parosil Mabsus, Senin (31/12).

Ia mengatakan, seluruh masyarakat di kabupatennya untuk merayakan malam tahun baru tidak dilakukan berlebihan sebagai bentuk rasa belasungkawa kepada sesama saudara yang sedang tertimpa musibah bencana alam gelombang tsunami di Lampung Selatan dan daerah lainnya.

Bupati Tanggamus Dewi Handajani menyatakan, Pemerintah Kabupaten Tanggamus akan menggelar kegiatan silaturrahmi, dzikir, dan doa bersama di akhir tahun 2018. Kegiatan tersebut digelar di kawasan Taman Kota Soekarno Kotaagung, pada akhir tahun 2018.

Menurutnya, kegiatan tersebut berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang diisi dengan hiburan yang meriah dan pesta kembang api. Kali ini, kegiatan sederhana dengan keagamaan sebagai bentuk simpati atas bencana banjir dan tanah longsor, serta gelombang tsunami.

Selain Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, juga Kota Bandar Lampung, Kabupaten Mesuji, Tulangbawang, dan lainnya. Termasuk juga berbagai masjid di Kota Bandar Lampung menggelar malam pergantian tahun dengan kegiatan keagamaan tanpa menyalakan kembang api dan petasan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement