Ahad 30 Dec 2018 16:39 WIB

Pemprov Jabar akan Revitalisasi Situ Ciburuy

Situ Ciburuy merupakan salah satu wisata yang juga punya nilai sejarah.

Rep: Arie Lukihardiati/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang warga mengayuh perahunya di tempat wisata Situ Ciburuy, Kemacatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (29/12)
Foto: Mahmud Muhyidin
Seorang warga mengayuh perahunya di tempat wisata Situ Ciburuy, Kemacatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (29/12)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat, telah berkomitmen mengembangkan objek wisata di Jawa Barat. Salah satu di antaranya menata kawasan Situ Ciburuy, di Padalarang, Kabupten Bandung Barat (KBB).

Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, penataan kawasan wisata andalan di kawasan KBB tersebut akan mulai dikerjakan pada anggaran baru tahun 2019. Saat ini, sudah ada 58 proyek strategis gubernur. Salah satunya, yang sudah siap Situ Ciburuy rencananya akan direvitalisasi. 

"Pokoknya lagu Bubuy Bulan harus direvisi, karena insya Allah nanti Situ Ciburuy lauk na (ikannya, bahasa Sunda) gampang dipancing," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Ahad (30/12).

Emil mengatakan, pengembangan wisata Situ Ciburuy pada 2019 akan dimaksimalkan. Sehingga, Situ Ciburuy nanti ke depan ikannya akan mudah dipancing.

Seperti diketahui, Situ Ciburuy merupakan salah satu wisata yang juga punya nilai sejarah. Konon katanya, situ ini merupakan peninggalan Prabu Siliwangi, dan Ciburuy awalnya merupakan arena pertarungan para jawara di pulau Jawa.

Situ Ciburuy, pada mulanya adalah dua buah sungai kecil yang ujungnya bertemu di Desa Ciburuy. Tahun 1918, lokasi pertemuan kedua sungai itu dibendung. Lalu airnya diatur untuk mengairi sawah-sawah desa. 

Lama kelamaan, bendungan ini airnya makin tinggi dan menggenangi wilayah seluas 14.76 ha. Tapi tanah tertinggi di tengah-tengah danau tidak tergenang, yang kemudian membentuk sebuah pulau kecil. Mayarakat setempat lantas memberinya nama Situ Ciburuy. Situ artinya danau, sedangkan Ciburuy adalah nama Desa.

Dari sisi budaya, sejak sekitar tahun 1942, setiap tahun di sekitar Situ Ciburuy selalu diadakan semacam upacara penolak bala. Upacara ini biasanya digabung dengan upacara menangkap ikan yang dinamakan 'lotre'. Ketika itulah digelar pertunjukan wayang golek, kendang pencak dan ronggeng. Belakangan kegiatan tersebut jarang di adakan.

Uniknya, di Situ Ciburuy adalah soal ikannya. Di mana masyarakat setempat dengan mudah memancing atau menjala ikan di tempat itu, sedangkan bagi pendatang atau orang luar mengalami kesulitan, seperti penggalan lagu Sunda berjudul Bubuy Bulan yang berbunyi, 'Situ Ciburuy, laukna hese dipancing'.

"Nah berbagai Potensi tersebut, kita ingin hidupkan kembali. Harus ada nilai tambah ekonomi, tapi kan ekonomi yang suistainable, jangka panjang. Masyarakat, pedagang semua harus happy-happy, jadi harus ada win-win solution. Itu jadi atensi saya," papar Emil.

Sementara menurut salah satu pengelola rumah makan di kawasan Situ Ciburuy, Ayi Kabayan, mengaku setuju dengan gagasan Gubernur Jawa Barat untuk 'mendandani' Situ Ciburuy. Ayib percaya tangan dingin Ridwan Kamil yang juga seorang arsitek mampu menyulap Situ Ciburuy jadi lebih diminati banyak wisatawan.

"Kita percaya dengan Pemerintah, khususnya Pak Gubernur. kan sudah banyak contohnya tempat yang didandani Pak Gubernur sekarang jadi ramai, dan viral," kata Ayi Kabayan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement