Sabtu 29 Dec 2018 14:20 WIB

Masih Ada Warga yang Bertahan di Pulau Sebuku dan Sebesi

Warga tetap menolak diajak keluar pulau meski sudah dibantu pemerintah.

Sebanyak 116 orang pengungsi yang berada di Pulau Sebesi dan Sebuku, berhasil dievakuasi ke pelabuhan Bakauheni oleh Kapal negara Kementerian Perhubungan yaitu kapal patroli KPLP. KNP. Jembio P.215 milik Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok.
Foto: Foto: Humas Ditjen Hubla
Sebanyak 116 orang pengungsi yang berada di Pulau Sebesi dan Sebuku, berhasil dievakuasi ke pelabuhan Bakauheni oleh Kapal negara Kementerian Perhubungan yaitu kapal patroli KPLP. KNP. Jembio P.215 milik Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok.

REPUBLIKA.CO.ID, KALIANDA -- Informasi dari Posko Penanganan Bencana Tsunami Lampung Selatan di Kalianda, Sabtu (19/12), memastikan masih ada sejumlah warga memilih bertahan tinggal pada beberapa pulau. Yaitu, sekitar kawasan Gunung Anak Krakatau, di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Mereka tetap menolak kendati pemerintah dibantu berbagai pihak telah berupaya membawa (mengevakuasi) dan mengungsikan mereka ke tempat yang lebih aman. Ini  mengingat peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau telah ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dari Waspada (Level II) ke Siaga (Level III) beberapa hari ini.

Sabtu (29/12) pagi dini hari tadi, sekitar pukul 00.30 WIB, sebanyak 64 warga Pulau Sebuku yang kembali dievakuasi sudah tiba di Dermaga 7 Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Sekitar pukul 02.10 WIB, mereka sudah tiba di Pos Pengungsian SDN 1 Way Urang, Kalianda, dan saat ini dalam keadaan baik dan sehat semua.

Evakuasi terakhir dilakukan terhadap 64 orang warga Sebuku itu. Sehingga evakuasi malam tadi, saat ini masih tinggal tersisa 58 jiwa yang bertahan di Sebuku.

Sedangkan untuk di Pulau Sebesi sekitar 500 jiwa warga masih memilih bertahan berdasarkan informasi Sekdes Sebesi Syamsiar. Adapun untuk keperluan logistik yang tersedia, baik di Pulau Sebesi maupun di Pulau Sebuku diperkirakan cukup sampai 3 minggu ke depan.

Secara bertahap warga di pulau-pulau dekat Gunung Anak Krakatau itu dievakuasi menggunakan kapal feri dan kapal TNI AL untuk diungsikan sementara ke tempat yang lebih aman.

Hingga saat ini bantuan logistik dan bantuan lain untuk para pengungsi maupun korban tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam di Kabupaten Lampung Selatan terus mengalir. Relawan dari berbagai unsur juga terus datang membantu melancarkan distribusi bantuan dan memberikan bantuan medis/pengobatan maupun keperluan makan dan lainnya para korban/pengungsi di sejumlah tempat di pesisir Lampung Selatan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement