REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) mengunjungi lokasi korban bencana tsunami Selat Sunda di Kecamatan Labuan dan Kecamatan Jiput, Padeglang. Di dalam kesempatan tersebut, Menteri PPPA, Yohana Yembise mengatakan seluruh masyarakat harus membekali diri dengan pemahaman tanggap bencana.
"Melihat kondisi Indoensia yang berada pada cicin api pasifik, sudah semestinya membuat kita sadar agar dapat membekali diri terutama perempuan dan anak, dengan pemahaman tanggap bencana, pengetahuan menghadapi bencana, dan penanganan pascabencana agar proses pemulihan trauma bisa berjalan lebih cepat," kata Yohana, Kamis (27/12).
Ia juga mengungkapkan kegembiraannya saat sampai posko pengungsian dan disambut degan semangat kuat dari ibu-ibu dan anak-anak. "Terlihat jelas mereka semua sudah kuat dan mampu untuk bangkit dari keterpurukan pascabencana tsunami. Perempuan dan anak di Banteng harus bangkit!" ujar Yohana.
Kemen-PPPA memberikan beberapa bantuan kepada para pengungsi berupa pakaian layak pakai untuk perempuan dan anak, serta perlengkapan kebutuhan sehari-hari. Pemberian bantuan ini dilakukan agar perempuan dan anak korban tsunami tetap terpenuhi kebutuhannya.
"Kehadiran saya di sini untuk memastikan bahwa meskipun dalam kondisi pasca bencana, perempuan dan anak dapat terpenuhi hak-haknya termasuk hak untuk mendapatkan perlindungan," katanya lagi.