REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso enggan menghiraukan hasil jajak pendapat dari sejumlah lembaga survei. Sebab, bagi dirinya, seorang pemimpin akan terpilih bukan berdasarkan hasil dari lembaga survei. Apalagi saat ini kredibilitas lembaga survei saat ini masih dipertanyakan.
Mantan Panglima TNI tersebut menegaskan bahwa kemenangan dalam setiap pertandingan atau sebuah pemilihan pemimpin ditentukan oleh perjuangan dan doa. Djoko Santoso memberikan perumpamaan, yaitu kisah tentang Nabi Musa. Nabi Musa membawa Bani Israel dari serangan Firaun yang mengejar.
"Ketika sudah seakan tidak ada harapan, Tuhan memerintahkan Musa membelah laut dengan tongkatnya dan Firaun yang tenggelam," ujar Djoko Santoso saat berbicara pada acara diskusi 'Ngobrol Bareng Joksan' di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (27/12).
Kemudian, terkait dengan pertanyaan sejumlah orang mengenai hasil survei yang saat ini masih menempatkan pasangan Prabowo-Sandi berada di bawah rivalnya, Djoko Santoso juga tidak ingin ambil pusing. Bahkan ia meminta publik mengingat kembali kemenangan pasangan Anies-Sandi pada Pilkada DKI 2017 lalu.
"Pilkada DKI itu surveinya Anies-Sandi selalu di bawah yang lain. Bahkan sampai malamnya sebelum pencoblosan juga begitu. Tapi karena doa dan usaha kita, Tuhan mendengar dan akhirnya Anies-Sandi yang menang," terang pria yang akrab disapa Joksan tersebut.
Pada kesempatan itu, Joksan juga mengimbau kepada masyarakat agar menjaga suasana demokrasi yang saat ini berlangsung dengan rasa damai. "Karena kita ini saudara. Kita harus jaga NKRI ini jangan sampai terpecah. Ancaman utama kita itu yang harus kita lawan," tutupnya.
Elektabilitas Jokowi dan Prabowo