Kamis 27 Dec 2018 16:06 WIB

Lokasi Dapur Umum Pengungsian Dipindah Jauhi Pantai

Jumlah pengungsi diperkirakan bertambah setelah status Gunung Anak Krakatau naik.

Red: Nur Aini
Kondisi pengungsi di SDN Cigeulis 1, Desa Cigeulis, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (25/12).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Kondisi pengungsi di SDN Cigeulis 1, Desa Cigeulis, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dapur umum yang telah dibangun Kementerian Sosial untuk mendukung pemenuhan logistik korban tsunami di Banten dan Lampung akan dipindah ke tempat yang lebih aman. Hal itu menyusul peningkatan status Gunung Anak Krakatau dari Waspada menjadi Siaga.

"Tujuh dapur umum masih di radius 500 meter dari pinggir pantai maka kami pindahkan, naikkan ke bukit-bukit," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat yang dihubungi dari Jakarta, Kamis (27/12).

Dirjen yang tengah dalam perjalanan ke Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, mengatakan selain memindahkan dapur umum lapangan pihaknya juga mempersiapkan masyarakat serta tempat pengungsian yang lebih aman. Kemensos telah membuka tujuh dapur umum lapangan untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak tsunami di Banten, yaitu di Labuan Pandeglang, Carita, Angsana, Sumur, Cinangka, Tanjung Lesung, dan Mancak di Kabupaten Serang.

Dia mengatakan, dua dapur umum yang sudah dipindah ke lokasi yang lebih jauh dari pantai, yaitu dapur umum yang dibuka di Cinangka dan Carita. Nantinya, semua dapur umum, termasuk yang di Lampung juga akan dipindah ke tempat yang lebih tinggi.

"Biasanya kalau dapur umum pindah masyarakat juga ikut pindah sehingga lebih mudah untuk memindahkan pengungsian," katanya.

Kemensos juga kembali mengirimkan 20 unit tenda tambahan untuk menampung warga yang mengungsi. Jumlah pengungsi akan bertambah karena warga yang sebelumnya tidak terdampak juga ikut mengungsi. Hal itu karena tempat tinggal mereka berada dalam radius yang diimbau untuk dijauhi.

Selain itu, ke depan dapur umum akan ditambah, namun akan dikembangkan dapur umum mandiri yang dikelola oleh masyarakat mengingat jumlah pengungsi yang terus bertambah. Hingga Rabu (26/12) malam pukul 23.15 WIB, jumlah pengungsi di Banten berdasarkan jumlah yang mendapatkan makanan di 40 lokasi sebanyak 28.114 jiwa.

Sementara di Lampung Al Furqon tercatat sebanyak 3.500 orang dan di Kantor Pemprov 1.200 orang. Sehingga, total pengungsi di dua provinsi terdampak tersebut sebanyak 32.814 jiwa.

Sebelumnya, informasi dari Badan Geologi menyatakan adanya peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau dari level Waspada ke Siaga. Karena itu, peringatan kewaspadaan potensi tsunami di wilayah Pantai Selat Sunda dalam radius 500 meter hingga 1 kilometer masih tetap berlaku.

Baca: Seribu Warga Pesisir Pantai Teluk Kiluan Mulai Mengungsi

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement