Kamis 27 Dec 2018 15:25 WIB

Pasokan Listrik di DaerahTerdampak Tsunami Pulih 100 Persen

PLN jmemasok kebutuhan listrik 22 posko pengungsian yang berada di Pandeglang

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Petugas PLN melakukan perbaikan jaringan listrik pasca tsunami Selat Sunda di jalan raya Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Selasa (25/12/2018).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Petugas PLN melakukan perbaikan jaringan listrik pasca tsunami Selat Sunda di jalan raya Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Selasa (25/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lima hari pasca tsunami Selat Sunda yang menerjang wilayah Banten dan Lampung, perbaikan infrastruktur kelistrikan di daerah terdampak sudah mencapai 100 persen. Di Pandeglang dari 248 gardu distribusi yang padam, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah berhasil memulihkan 243 gardu distribusi.

Sisanya dinyalakan dengan genset dan yang lainnya tidak dinyalakan karena sudah tidak berpenghuni. Selain itu PLN juga berhasil memperbaiki penyulang lain seperti penyulang Carita, penyulang Wisata dan penyulang Labuan kota mencapai 100 persen.

Dengan 310 personil gabungan yang dikerahkan dari PLN Banten, PLN Jakarta dan PLN Jabar, PLN juga berhasil menembus daerah-daerah yang sempat terisolir seperti Panimbang Kalicaah dan Sumur .

Data tersebut didapatkan pada saat kunjungan PLT Komisaris Utama PLN Ilya Avianti  di posko teknis di PLN Rayon Banten utara untuk melihat perkembangan perbaikan infratruktur kelistrikan di Pandeglang.

Sementara itu, di Lampung, PLN telah berhasil memperbaiki seluruh infratruktur kelistrikan yang sempat rusak, secara sistem sudah siap 100 persen. Saat ini sedang dilakukan penyalaan secara bertahap kerumah-rumah pelanggan yang instalasinya dalam kondisi masih baik.

Kerja cepat ini dibantu oleh ULP Kalianda, ULP Sidomulyo, ULP Sutami serta UP3 Tanjung Karang. Seluruh tim disebar untuk melakukan pemulihan dan menyalakan 22 titik tiang distribusi.

“Secara teknis perbaikan sudah mencapai 100 persen dengan diantaranya dibantu genset  milik PLN. Sistem sudah kami siapkan, pararel kami juga melakukan pemeriksaan terhadap instalasi rumah-rumah warga untuk kemudian kami nyalakan secara bertahap," ungkap I Made Suprateka dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (27/12).

Made menambahkan selain fokus memperbaiki kelistrikan di Pandeglang dan Lampung, PLN juga memberikan penerangan 22 posko pengungsian yang berada di Pandeglang.

Sementara itu terkait bantuan untuk pada pengungsi, PLN Peduli dan Yayasan Baitul Maal (YBM) sejak kemarin telah mendirikan dapur umum di PLTU Labuan, Desa Sukarame dan Desa Sumur yang merupakan salah satu desa terisolir akibat bencana tsunami.

Dalam sehari, satu dapur umum dapat memasak sebanyak 1.500 nasi bungkus untuk warga sekitar. Dari total 3 dapur umum yang dibangun PLN sebanyak 4.500 nasi bungkus yang didistribusikan setiap harinya. Pemilihan lokasi dapur umum berdasarkan survei dari berbagai macam tempat, yang satu lokasi dan banyak pengungsinya.rencananya dapur umum ini akan terus hadir selama 10 hari kedepan.

Selain dapur umum PLN dan YBM juga menyiapkan pelayanan kesehatan serta berlaku sebagai posko untuk membantu warga sekitar. Plt Komisaris Utama PLN Ilya Avianti juga mengunjungi dapur umum di posko PLTU Labuan untuk melihat secara langsung pendistribusian bantuan dan juga penyediaan makanan bagi warga terdampak.

Pararel Tim Gabungan YBM PLN dan PLN Peduli juga menyalurkan bantuan ke Kampung Ketapang dan Kampung Ciputih, Banten serta Pulau Sebesi, Lampung.

Adapun bantuan yang dikirimkan berupa kebutuhan sembako, makanan bayi, pakaian, peralatan mandi, popok, pembalut, obat-obatan, gas dan air. Tidak hanya itu, bantuan penerangan berupa 43 unit genset juga telah didistribusikan ke wilayah Banten yang terdampak bencana dan 2 unit genset untuk Lampung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement