REPUBLIKA.CO.ID, TANGGAMUS -- Sekitar seribu warga pesisir Pantai Teluk Kiluan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, mengungsi ke pegunungan setelah mendengar status Gunung Anak Krakatau (GAK) dinaikkan jadi level III.
"Siang ini ribuan warga mengungsi, ada yang di pegunungan, kebun, dan rumah sanak familinya yang berada di dataran tinggi," kata Kepala Pekon (Kampung) Teluk Kiluan, Kadek saat dihubungi dari Lampung Selatan, Kamis (27/12).
Ia menambahkan umumnya yang mengungsi pada siang ini adalah anak-anak dan ibu-ibu. Untuk warga laki-laki, masih berjaga di sekitar pantai sambil waspada melihat gelombang laut. "Bapak-bapak yang berjaga di lokasi ditemani oleh TNI-Polri dan unsur terkait," ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa stok logistik yang ada saat ini bertahan sampai dua hari ke depan. Dia meminta kepada pemerintah terkait agar dikirimkan logistik untuk mencukupi kebutuhan para pengungsi.
"Logistik yang dikirimkan Bupati Tanggamus dan PMI dua hari yang lalu hanya bertahan dua hari ke depan. Kami minta dikirimkan logistik seperti sabun, terpal, dan lainnya," ujarnya.
Sebelummya, Badan Meteorologi, Klomatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat tetap tenang namun mewaspadai peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau menyusul peningkatan status gunung api dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) mulai Kamis pukul 06.00 WIB. Imbauan itu sehubungan informasi Badan Geologi mengenai peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau dari Level II ke Level III serta peringatan kewaspadaan potensi tsunami di wilayah Pantai Selat Sunda dalam radius 500 meter hingga satu kilometer.
Baca: Pariwisata Pandeglang dan Serang Lumpuh