REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Artha Graha Peduli (AGP) membuka tujuh posko untuk membantu korban tsunami di kawasan terdampak bencana tersebut di Banten. Ketujuh posko tersebut berada di Marina, Musro, Mancak, Pasauran, Taman Jaya Ujung Kulon, dan Carita yang merupakan wilayah terparah terdampak tsunami pada Sabtu (22/12) malam.
"AGP membuka tujuh posko dengan aksi yang berbeda-beda seperti pengobatan warga, mengevakuasi jenazah dan lain-lain," kata Ketua Pelaksana Harian AGP Heka Hertanto.
Tim media Artha Graha Peduli melakukan pemeriksaan kesehatan korban tsunami Selat Sunda di wilayah Taman Jaya, Ujung Kulon, Rabu (26/12).
Heka mengatakan, setelah mendapat info tsunami yang melanda Banten dan Lampung, tim relawan AGP langsung bergerak ke lokasi bencana. Pada masa tanggap darurat AGP menyerahkan bantuan logistik kepada korban tsunami di Kampung Lengkong dan PGRI Mancak, memeriksa kesehatan warga dan membuka dapur umum di Pasauran, Serang serta mengevakuasi jenazah di kawasan wisata Carita.
Heka menambahkan, relawan AGP yang dikirim ke lokasi bencana sudah terlatih karena sebelumnya mereka sudah melakukan kerja kemanusiaan ke berbagai lokasi bencana seperti Lombok dan Palu.
Heka menuturkan, prioritas utama AGP pada masa tanggap darurat adalah menyelamatkan warga yang luka-luka dan melakukan evakuasi jenazah. Setelah masa tanggap darurat berakhir, AGP akan memasuki masa tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
Menurut dia, AGP berhasil menjadi tim relawan pertama yang masuk ke kawasan Taman Jaya, Ujung Kulon. Lokasi ini sebelumnya sangat sulit ditembus karena akses yang porak poranda akibat tsunami
Di lokasi tersebut AGP menerjunkan 50 relawan, termasuk 15 orang tim medis, mereka menggelar pengobatan gratis dan membantu pembersihan puing-puing.