REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan pentingnya mitigasi bencana mengingat letak Indonesia yang berada dalam titik rentan bencana. Kiai Ma'ruf mengatakan, ia berniat menguatkan peran Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) jika dirinya terpilih sebagai wakil presiden.
"Kita sudah lihat mulai dari Aceh terus kemudian Lombok, Palu, kemudian sekarang Banten, artinya dua lembaga ini harus kita perkuat, anggarannya harus diperbesar sehingga sampai begitu terjadi baru mencari anggaran, jadi harus disiapkan," katanya di Jakarta, Rabu (26/12).
Tak hanya sampai disitu, Mustasyar PBNU ini berpendapat jika negara perlu mempercanggih peralatan terurama alat pendeteksi dini bencana. Dia mengatakan, jangan sampai bencana yang akan menimpa warga di nusantara tidak dapat lagi terdeteksi.
"Alat-alat yang cannggih itu bisa mendeteksi sebelum terjadi, sehingga sudah ada warning kepada warga yang di daerahnya kemungkinan akan terjadi gempa atau tsunami," ujar Ma'ruf lagi.
Lebih dari itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia ini juga berniat meningkatkan kesadaran bencana sejak dini. Dia mengatakan, masyarakat harus disiapkan dengan diberi edukasi terkait gempa dan tsunami. Secara pribadi, dia mendukung rencana pemerintah yang akan mengajarkan kesadaran letak negara di kawasan rawan tingkat Sekolah Dasar (SD). Menurutnya, hal itu akan meninggikan tingkat kesadaran dan kewaspadaan warga.
"Itu menjadi program-program yang harus kita canangkan nanti, lembaganya diperkuat, anggarannya diperbesar, peralatannya diperbaiki, disiapkan yang sebaik mungkin dan juga pendidikannya bagi masyarakat sejak dini sudah diajarkan tentang bagaimana itu menghadapi tsunami dan gempa," katanya.
Ma'ruf sebelumnya sempat mengunjungi Banten guna melihat kondisi korban bencana tsunami di lokasi tersebut. Secara keseluruhan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengungkapkan pemerintah telah bergerak optimal dalam menangani bencana yang terjadi. "Jadi bukan berarti sekarang kurang, tidak tapi perlu ditambah lagi, diperbesar lagi," katanya.
Wakil Ketua TKN pemenangan pasangan nomor urut 01Arsul Sani megatakan, dana BNPB sebenanrnya suduh cukup dianggarkan dalam APBN. Dia mengatakan, anggaran tidak bisa diberikan terlalu banyak mengingat dana APBN terbagi untuk banyak hal.
Lagi pula, Arsul mengatakan, dana mitigasi bencana juga sudah dimiliki oleh ditingkat kementerian. Artinya, dia meminta masyarakat untuk tidak melihat aksi mitigasi bencana hanya pada besarnya jumlah anggaran yang tercantum dalam APBN yang sudah disahkan.
"Karena tentu ada mata anggaran lain yang juga bisa dipergunakan," ucapnya.