Ahad 23 Dec 2018 06:33 WIB

Badan Geologi ESDM Cek Aktivitas Vulkanis Anak Krakatau

Gunung itu secara visual dan morfologi berpeluang longsor karena aktivitas vulkanis.

Gumpalan awan menyembur saat terjadi letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Banten, Senin (10/12/2018).
Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki
Gumpalan awan menyembur saat terjadi letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Banten, Senin (10/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Geologi Kementerian ESDM segera memeriksa morfologi dan aktivitas vulkaniS Gunung Anak Krakatau yang diduga menyebabkan tsunami di Selat Sunda. Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar mengatakan, pihaknya masih menduga apakah ada longsor material dari lereng Gunung Anak Krakatau atau bukan.

Menurut Rudy, gunung itu secara visual dan morfologi berpeluang longsor karena aktivitas vulkanis. Dia menambahkan, tipe letusan Gunung Anak Krakatau yang terpantau tim Badan Geologi bertipe strombolian atau melontarkan material vulkanis ke atas gunung. Tim mencatat lontaran material vulkanis gunung itu bisa mencapai tinggi 1.500 meter ke atas.

Baca Juga

"Kemudian tadi juga dilaporkan jam 21.03 WIB memang terjadi lagi letusan. Hanya karena cuacanya kurang mendukung untuk pemantauan visual, kami tidak melihat lontaran ketinggiannya," kata Rudy Suhendar kepada media melalui telekonferensi di Kantor BMKG, Jakarta, Ahad (23/12) dini hari.

Namun demikian, setiap letusan di Gunung Anak Krakatau juga dibarengi dengan lelehan lava yang turun mengikuti lereng.

Pihaknya bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan memeriksa morfologi gunung itu untuk mengetahui penyebab gelombang tsunami yang bisa disebabkan karena longsoran material vulkanis di lautan.

Sebelumnya telah terjadi gelombang tsunami bersamaan dengan gelombang tinggi pasang air laut di Selat Sunda yang menerjang kawasan di Provinsi Banten maupun Provinsi Lampung pada Sabtu malam (22/12). Data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak tiga orang tewas dan 21 lainnya mengalami luka-luka di Lampung dan Banten akibat musibah yang terjadi di kawasan itu. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement