Sabtu 22 Dec 2018 16:48 WIB

TGB: Saya Pilih Jokowi-Ma'ruf, yang Mau Ikut Silahkan

TGB tidak mempermasalahkan jika ada pihak yang berbeda pilihan di pilpres.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Bayu Hermawan
Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menghadiri silaturahmi Keluarga Besar Partai Golkar, di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta, Selatan, Kamis malam, (20/12).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menghadiri silaturahmi Keluarga Besar Partai Golkar, di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta, Selatan, Kamis malam, (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menegaskan, dirinya mendukung Jokowi-KH Ma'ruf Amin sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2019. TGB pun mengatakan dirinya tidak memaksakan jika ada yang mempunyai pilihan berbeda di pilpres.

Dukungan terhadap Jokowi-KH Ma’ruf Amin kembali ditegaskan Korbid Keumatan dan Wakil Ketua Bapilu Golkar tersebut saat silaturahmi di Pondok Pesantren Darunnahdlah NW Korleko, Lombok Timur, Sabtu (22/12). Meski demikian, TGB tidak memaksakan siapapun yang tidak sependapat dengan pilihannya.

"Tiang (saya) tegas mendukung Pak Jokowi. Jika ada yang mau ikut dengan pilihan saya silakan dan jika ada yang tidak ikut dengan pilihan saya juga silakan," ujar TGB.

Menurut TGB, berbeda pilihan itu merupakan suatu hal yang biasa sehingga tidak perlu menjadi sebab untuk saling bermusuhan dan putus silaturahmi apalagi dengan sesama saudara dan tetangga.

"Jika bapak ibu mengalami kesusahan atau sakit maka orang yang akan paling mudah untuk dimintai tolong adalah saudara dan tetangga dekat kita, bukan capres dan cawapres. Maka, jangan sampai kita bermusuhan apalagi sampai putus silaturahmi gara-gara berbeda pilihan politik," kata Ketua Umum Dewan Tanfidziyah PBNW tersebut.

TGB menilai, dengan putusnya tali silaturahmi dengan saudara akan membuat kita menjadi lemah dan mudah dihasut orang lain. TGB juga mengingatkan kepada jamaah untuk hati-hati saat menerima dan menyebarkan berita.

"Kita harus pandai-pandai memilih dan memilah mana berita baik dan mana berita bohong. Jika tidak hati-hati, maka akan membuat kita mudah terpengaruh dan terprovokasi oleh berita-berita yang kita terima," ungkap TGB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement