Jumat 21 Dec 2018 22:16 WIB

Andre: Demokrat Disakiti, Gerindra Ikut Disakiti

Perusakan atribut Demokrat ikut dibahas dalam pertemuan SBY dan Prabowo

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima kedatangan Bakal Calon Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno sebelum melakukan pertemuan di kediaman SBY, Jakarta, Rabu (12/9).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima kedatangan Bakal Calon Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno sebelum melakukan pertemuan di kediaman SBY, Jakarta, Rabu (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara (Jubir) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengatakan kasus perusakan baliho Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau, turut dibahas dalam pertemuan antara Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Jumat (21/12). Namun, ia mengatakan kasus tersebut tak mendominasi perbincangan.

"Ya sempat dibahas pak SBY ya, enggak terlalu mambahas itu ya tapi yang pasti intinya pak Prabowo kan menyampaikan Demokrat disakiti ya Gerindra disakiti. Intinya pak SBY sedikit ceritalah soal di Pekanbaru itu," katanya pada wartawan usai pertemuan itu.

Andre mengatakan secara terbuka bahwa Gerindra, Demokrat dan seluruh partai koalisi akan datang ke Bawaslu menyampaikan ada ketidakpuasan. Nantinya 4 fraksi koalisi BPN di DPR akan mendorong menggunakan jalur konstitusional bila ada kecurangan

"Misalnya di DPR kita bisa interpelasi, bahkan hak angket pada presiden, juga di KPU Bawaslu kita bisa melapor," ujarnya.

Andre berkomitmen parpol koalisi BPN tak akan menggunakan jalur ilegal bila ada pelanggaran pemilu. Sebab BPN ingin mewujudkan pemilu damai dan jujur. "Semua cara-cara konstitusional kita akan jaga untuk memastikan pemilu ini berjalan dengan damai jujur dan adil, dan kita sangat mengantisipasi kecurangan ini," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement