REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily tak membantah masuknya mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) ke Golkar sebagai proyeksi jangka panjang ketokohan di Partai Golkar. Menurutnya, sosok TGB dibutuhkan untuk menambah figur tokoh-tokoh nasional di Golkar, khususnya dari kalangan berlatarbelakang muslim.
"Munculnya TGB ini menambah amunisi buat kita bagi munculnya tokoh-tokoh baru di Golkar, khususnya yang kuat di basis Islam. Kami sebagai partai nasionalis penting juga mempertimbangkan aspek itu," ujar Ace di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (21/12).
Sebab menurut Ace, partainya tak memungkiri bahwa populisme Islam sangat kuat saat ini. Sehingga Golkar menilai perlu diimbangi ketokohan yang berlatarbelakang muslim. "Ketokohan yang berlatarbelakang muslim yang bisa mendongkrak suara partai," ujar Ace.
Karena itu juga, alasan Golkar menempatkan TGB dalam struktur baru sebagai Ketua Koordinator Bidang Keumatan Partai Golkar. Menurutnya, Partai Golkar memandang penting aspek pembangunan spiritual lantaran kecenderungan masyarakat lebih religius.
"Tentu harus diadaptasi oleh Golkar dengan salah satunya adalah ketika TGB bersedia untuk menjadi kader Golkar," kata Ace.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu melanjutkan, Partai Golkar yang merupakan partai tengah juga dinilai memiliki kecocokan dengan sosok TGB yang merupakan sosok moderat. "Golkar ini partai yang tidak terlalu kiri, tidak terlalu kanan. Jadi artinya adalah partai yang lebih menggunakan konsep tengah moderat. Dan pandangan moderatisme Golkar ini dari segi keagamaan ini sama dengan pandangan politiknya TGB," katanya.
Namun demikian, Ace menyebut kedekatan TGB dengan Golkar bukanlah hal yang baru. Sebab, menurutnya, TGB sudah lebih dahulu memiliki kedekatan dengan sejumlah tokoh di Golkar, seperti Aburizal Bakrie.
"Waktu pemilihan beliau kedua, Golkar salah satu partai pengusung. Bahkan kedekatan beliau dengan ARB begitu kuat. Sekarang kalau dia beliau dengan Golkar, maka tidak asing," kata dia.