REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres Prabowo Subianto menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediamannya di Mega Kuningan pada Jumat (21/12). Pertemuan dalam rangka membahas strategi Pilpres 2019 sekaligus membantah ketidaksolidan di antara keduanya.
Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan, menyatakan, pertemuan keduanya membuktikan kesolidan memenangkan Pilpres 2019. Selama ini, Demokrat dianggap berpolitik di dua kaki. Hubungan Demokrat dan Prabowo pun sempat memanas di awal periode pendaftaran paslon
"Kami konfirmasi bahwa SBY tidak penuh ke Prabowo itu salah. Kami pastikan tidak begitu," ucapnya, Jumat.
Hinca mengklaim pertemuan SBY dan Prabowo rutin dilakukan, baik yang terjadwal maupun tidak. Hinca menyebut pertemuan keduanya membahas upaya kemenangan dalam sisa masa kampanye.
"Hari ini kami bahas hadapi pilpres. Kalau main bola ibaratnya setengah babak sudah selesai, tinggal setengah lagi. Kami fokus buat Januari-Februari, Maret," katanya pada wartawan di kediaman SBY, Jumat.
Ia menilai pertemuan kedua tokoh itu penting untuk mengevaluasi kampanye selama beberapa bulan terakhir. Hinca mengungkapkan, rencana pertemuan hari ini dibicarakan mendadak pada tadi malam.
"Kemarin malam saya diminta pak SBY agar ketemu Prabowo. Pertemuan ini hasil saya ketemu Sekjen Gerindra sudah pernah diskusi," ujarnya.
Ia juga menambahkan, materi debat pun akan menjadi topik yang dibicarakan. Karena, lanjutnya, debat merupakan hal yang penting bagi publik untuk mendapatkan informasi yang cukup dalam mengenai kebangsaan, program-program, dan strategi lima tahunan.
"Saya kira Pak SBY jagonya. Sejak awal, Prabowo bilang, Pak SBY adalah mentornya," imbuhnya.
Prabowo tiba di kediaman SBY di kawasan Mega Kuningan pada Jumat (21/12) sekitar pukul 15.00 WIB. Prabowo datang bersama sejumlah anggota inti Badan Pemenangan Nasional (BPN).
Terpantau, Prabowo turun dari mobil lebih dulu dan menyalami SBY yang sudah menunggu. Keduanya berjabat tangan lalu saling bertukar senyum.
Kemudian menyusul Ketua BPN Djoko Santoso, Fuad Bawazier, Jubir BPN Dahnil Anzar Simanjuntak. Terakhir, Rachmawati Soekarnoputri yang giliran bersalaman dengan SBY. Lantaran menggunakan kursi roda, SBY sampai sedikit bungkuk menyalami Rachma.
"Terima kasih semuanya ya terima kasih," kata SBY pada awak media yang menunggu sepatah dua patah kata.