REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Koalisi Indonesia Kerja (KIK) menilai positif pertemuan antara calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). KIK menilai wajar sebuah silaturahim politik antara politisi.
"Ya bagus kalau mereka bisa naik kuda bersama," kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) KIK Hasto Kristiyanto di Serang, Banten, pada Jumat (21/12).
Capres nomor urut 02 berencana menemui Ketua Umum Partai Demokrat SBY di kediaman ketua dewan pembina partai Demokrat tersebut yang berada di Mega Kuningan Timur VII, Jakarta. Belum diketahui pasti apa yang akan menjadi bahasan dalam pertemuan tersebut.
Hasto mengatakan, pertemuan bisa jadi akan membahas sikap SBY yang telah membaskan seluruh kader Demokrat untuk menentukan secara bebas dukungan mereka dalam Pilpres 2019. Sekretaris Jenderal PDIP itu menilai positif langkah yang diambil SBY dan mengatakan warga bebas dan merdeka untuk memilih siapa pun sesuain hati nurani mereka.
"Tapi, ya tentu saja itu pertemuan yang wajar antara kedua ketua umum parpol, apalagi Pak Prabowo sebagai capres, itu hal biasa, pertemuan silaturahmi itu baik," katanya.
Gerindra membantah jika pertemuan Prabowo dengan SBY untuk meredakan hubungan Partai Gerindra dan Partai Demokrat yang sempat bermasalah, beberapa waktu lalu. Hal itu lantaran Demokrat dinilai tidak total dalam mendukung pemenangan Prabowo-Sandiaga.
Prabowo dikabarkan akan didampingi oleh Sandiaga Uno pada pertemuan dengan SBY sore ini. Belum diketahui maksud pertemuan yang dijadwalkan berlangsung pukul 14.30 WIB tersebut. Namun, info yang beredar di kalangan wartawan menyebutkan pertemuan akan membahas seputar koordinasi pemenangan Pilpres 2019.
Pemilu Presiden pada17 April 2019 diikuti dua pasangan calon, yakni pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sebagai bentuk sosialisasi program dan gagasan para kandidat kepada publik, KPU RI akan memberikan waktu lima kali sesi debat bagi pasangan calon sebelum Pilpres 2019.
Ikuti Whatsapp Channel Republika