Jumat 21 Dec 2018 09:26 WIB

Telan Peluit, Bocah asal Bandung Barat Dilarikan ke RSHS

Peluit itu sudah bersarang di tubuh Asep selama dua bulan.

ilustrasi peluit wasit
ilustrasi peluit wasit

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Seorang anak asal Kabupaten Bandung Barat (KBB) terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat menelan peluit. Tim dokter dari Rumah Sakit Umum Hasan Sadikin (RSHS) Bandung berhasil mengeluarkan peluit yang tersangkut di tenggorokan Asep Yahya (9) melalui operasi, Kamis (20/12).

Kepala KSM Ilmu Kesehatan RSHS Bandung, dr Lina Lasminingrum mengatakan proses pengambilan peluit berlangsung selama 30 menit. Pengangkatan peluit dilakukan melalui endoskopi sehingga tidak perlu menyayat tenggorokan untuk mengambil peluit tersebut.

"Tekniknya anak tersebut ditidurkan lalu dari mulut kami memasukan alat untuk mencari saluran napas kemudian dicari percabangan utama nanti diambil di situ," katanya.

Lina menambahkan ia dan timnya sempat kesulitan saat mencoba untuk mengeluarkan peluit. Hal itu karena berbahan plastik sehingga tidak dapat tedeteksi saat dirontgen. Namun hal tersebut dapat teratasi berkat suara yang berbunyi saat pasien bernapas.

Beruntung, peluit itu tidak menutup saluran nafas secara penuh sehingga tidak menimbulkan kerusakan lain. Akan tetapi, kata dia, peluit hanya menimbulkan keluhan kecil seperti terdengarnya suara terompet saat anak tersebut bernapas serta tidak sampai mengganggu saluran makan.

"Peluit itu bukan ditelan tapi tersedak. Kalau anak tersebut menelan pasti tidak akan ada bunyinya," kata Lina. 

Asep Yahya akan dirawat hingga Jumat (21/12). Namun, jika observasi dokter terhadap keadaan Asep sudah membaik, ia langsung diperbolehkan pulang.

Sementara itu ayah kandung Asep Yahya, Subandi (54) mengatakan peluit tersebut sudah ada di dalam tenggorokan anaknya selama dua bulan. Faktor ekonomi menjadi alasan Subandi tidak membawanya ke rumah sakit sesaat kejadian berlangsung karena tidak mampu untuk membayar biaya perawatan dan lebih memilih berobat ke orang yang dipercaya di kampungnya.

Hal tersebut, kata dia, membuat Asep sempat merasa malu karena diolok oleh teman-temannya. "Semoga cepat sembuh anak saya," kata Subandi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement