REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- PT Angkasa Pura II (Persero) memprediksi pergerakan penumpang pesawat melalui Bandara Soekarno-Hatta selama periode Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 menembus angka 4,6 juta orang. Direktur Utama AP II Muhamad Awaluddin mengatakan, angka itu meningkat 10,5 persen dari tahun sebelumnya yang tembus 4,2 juta penumpang.
AP II menetapkan periode Natal dan Tahun Baru selama 16 hari, terhitung mulai 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019. Menurut Awaluddin, arus puncak angkutan udara akan terjadi pada H-3 Natal hingga H+1 Tahun Baru.
"Pada puncak arus, H-3 Natal diprediksi akan ada 413.958 penumpang pesawat. Kita optimistis akan mencapai 422.362 penumpang," kata dia usai melaksanakan apel siaga Natal dan Tahun Baru di Posko Terpadu, Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (20/12).
Angka itu, kata dia, diambil dari 16 bandara yang berada di bawah naungan AP II. Namun, presentase pergerakan penumpang paling besar akan terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, yaitu sekitar 50 persen dari keseluruhan bandara di bawah AP II.
Ia menambahkan, peningkatan penumpang itu secara otomatis menambah jumlah penerbangan. Menurut dia, selama periode itu akan terjadi peningkatan pergerakan pesawat sebesar 7,5 persen atau menjadi sekitar 45 ribu penerbangan.
"Itu sudah termasuk penerbangan tambahan," kata dia.
Pemudik berjalan di lorong terminal setibanya di Terminal 1 B Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Awaluddin menjelaskan, pertumbuhan pergerakan pesawat selalu di bawah pertumbuhan penumpang. Artinya, penumpang masuk ke dalam pesawat dalam kondisi maksimal.
Hingga saat ini, AP II telah menyetujui sebanyak 1.430 penerbangan tambahan. Sebanyak 1.328 untuk penerbangan domestik dan 102 untuk penerbangan internasional. "Itu sudah disetujui tapi mungkin tak dipakai semua oleh maskapai," kata dia.
Selain itu, ia akan terus berkoordinasi dengan BMKG dan Airnav untuk memprediksi kondisi cuaca. Tak jarang kondisi cuaca menyebabkan gangguan penerbangan.
"Risiko penundaan memang ada. Kita pada situasi cukup ekstrem, jarak pandang yang tak memadai misalnya, kita alihkan atas masukan Airnav. Semua itu merupakan jaminan keselamatan penerbangan. Itu prioritas," ujar dia.
Selain itu, terkait kesiapan personel, Awaluddin sudah menyiapkan tak kurang dari 6.000 sumber daya manusia (SDM). Sebanyak 2.600 orang ditugaskan di Bandara Soekarno-Hatta.
Awaluddin menyebutkan, SDM itu hanya untuk mengurusi masalah operasional dan teknis penerbangan. Sementara dari keamanan, telah disiapkan sekitar 1.500 orang, 600 orang fokus di Bandara Soekarno-Hatta.
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Viktor Togi Tambunan mengatakan, ada 550 personelnya yang akan dikerahkan untuk mengamankan area bandara. Menurut dia, fokus utama kepolisian adalah mengantisipasi arus masyarakat pengguna jasa, terutama di terminal.
"Tapi tanggung jawab kita bukan hanya di terminal. Sarana pendukung lainnya, termasuk sampai parimeter 24 jam kita awasi," kata dia.
Ia mengatakan, tak ada perbedaan pengamanan antara terminal satu dengan yang lainnya. Setiap terminal akan diisi dengan jumlah personel yang sama.
Meski begitu, selain petugas yang diposkan di terminal, akan ada petugas yang melakukan patroli. Ia menegaskan, pengamanan untuk Bandara Soekarno-Hatta sudah berlapis. Pasalnya, bukan hanya pihak kepolisian yang mebgamankan, melainkan juga TNI, Avsec, dan sekuriti.
"TNI juga ada di masing-masing terminal, termasuk nanti pada hari tertentu akan ada unsur Polda Metro Jaya," kata dia.
Viktor menyebutkan telah menganalisis tindak kejahatan yang harus diantisipasi selama periode Natal dan Tahun Baru. Dengan banyaknya junlah penumpang, kata dia, ancaman kriminal seperti pencurian tas, koper, atau barang milik penumpang diprediksi akan meningkat.
Selain itu, ancaman teror juga masuk dalam kejahatan yang diantisipasi secara serius pada periode itu. "Termasuk karena peningkatan arus, masalah lalu lintas juga menjadi perhatian," kata dia.