Kamis 20 Dec 2018 15:19 WIB

Soal Elektabilitas, BPN: Bukan Hanya Faktor Reuni 212

LSI Denny JA merilis hasil survei elektabilitas capres-cawapres pascareuni 212.

Rep: Flori Sidebang, Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Suhud Aliyudin
Foto: ANTARA FOTO
Suhud Aliyudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Suhud Alynudin mengatakan, bukan hanya faktor Reuni 212 yang akan memengaruhi peningkatan elektabilitas paslon, tapi juga debat capres dan cawapres. Hal itu ia sampaikan untuk menanggapi hasil survei LSI Denny J.A. yang menunjukan bahwa Reuni 212 pada 2 Desember lalu tidak berpengaruh signifikan meningkatkan elektabilitas pasangan capres dan cawapres.

"Saya kira, debat capres juga akan berpengaruh signifikan terhadap preferensi pemilih," katanya saat dihubungi Republika, Kamis (20/12).

Jadi, lanjutnya, BPN sementara ini menerima hasil survei LSI tersebut sebagai sebuah data. Meskipun tingkat kebenaran dari hasil survei itu ia katakan perlu ada survei pembanding.

"Kalau (LSI) Denny J.A. melakukan survei, ya kita hormati. Artinya, itu kan hasil karya ilmiah, cuma hasilnya apakah benar atau tidak mungkin harus ada survei pembanding baik internal maupun eksternal," imbuhnya.

Politikus PKS ini menambahkan, pihaknya juga sedang melakukan survei untuk melihat dampak pascareuni 212 terhadap elektabilitas paslon Prabowo-Sandi. Ia mengatakan, jika berpatokan dari hasil survei sebelum pelaksanaan Reuni 212 yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal, seperti Median, menunjukan adanya tren peningkatan di pasangan nomor urut 02 itu. Ia menyebutkan, kecenderungan stagnan justru ada di pasangan Jokowi-Ma'aruf.

Suhud mengatakan, melihat tren peningkatan tersebut kemudian ditambah dengan Reuni 212, pihaknya meyakini bahwa pascareuni 212 akan memberikan pengaruh terhadap elektabilitas paslon Prabowo-Sandi. Walaupun pihaknya belum mengetahui seberapa besar pengaruh tersebut.

"Sekecil apa pun tidak mungkin tidak berdampak, logika gampangnya begitu. Walaupun sekali lagi, kita perlu melakukan survei pembanding setelah pelaksanaan (reuni) 212. Jadi, kalau kita ingin mengatakan survei LSI itu benar atau tidak, tentu jita juga harus menyandingkan dengan hasil survei (dari) yang lain," imbuhnya.

Sebelumnya, hasil survei LSI Denny J.A. menunjukkan bahwa Reuni 212 pada 2 Desember lalu tidak berpengaruh signifikan meningkatkan elektabilitas pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Hal itu terlihat dari elektabilitas kedua pasangan calon sebelum dan setelah pelaksanaan Reuni 212.

"Pascareuni 212, elektabilitas kedua capres tidak banyak berubah dan cenderung stagnan," kata peneliti LSI Denny J.A., Adjie Alfaraby, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (19/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement