Kamis 20 Dec 2018 12:07 WIB

Survei LSI Pascareuni 212, Ini Tanggapan BPN

Reuni 212 dinilai tidak terlalu mempengaruhi elektabilitas capres-cawapres.

Rep: Flori Sidebang, Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Suhud Aliyudin
Foto: ANTARA FOTO
Suhud Aliyudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Suhud Alynudin menanggapi hasil survei terbaru dari LSI Denny J.A. yang menunjukkanreuni 212 tidak mendongkrak elektabilitas pasangan nomor urut 02 tersebut. Ia mengatakan, tetap dibutuhkan survei pembanding terhadap hasil dari LSI.

"Artinya, itu kan hasil sebuah karya ilmiah, cuma hasilnya apakah benar atau tidak mungkin harus ada survei pembanding, baik internal maupun eksternal," ujarnya kepada Republika, Rabu (20/12).

Politikus PKS ini menambahkan, pihaknya juga sedang melakukan survei untuk melihat dampak pascareuni 212 terhadap elektabilitas paslon Prabowo-Sandi. Ia mengatakan, jika berpatokan dari hasil survei sebelum pelaksanaan Reuni 212 yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal, seperti Median, menunjukkan adanya tren peningkatan di pasangan nomor urut 02 itu. Ia menyebutkan, kecenderungan stagnan justru ada di pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Suhud mengatakan, melihat tren peningkatan tersebut kemudian ditambah dengan Reuni 212, pihaknya meyakini bahwa pascareuni 212 akan memberikan pengaruh terhadap elektabilitas paslon Prabowo-Sandi. Walaupun pihaknya belum mengetahui seberapa besar pengaruh tersebut.

"Sekecil apa pun tidak mungkin tidak berdampak, logika gampangnya begitu. Walaupun sekali lagi, kita perlu melakukan survei pembanding setelah pelaksanaan (reuni) 212. Jadi, kalau kita ingin mengatakan survei LSI itu benar atau tidak, tentu jita juga harus menyandingkan dengan hasil survei (dari) yang lain," imbuhnya.

Sebelumnya, hasil survei LSI Denny J.A. menunjukkan bahwa Reuni 212 pada 2 Desember lalu tidak berpengaruh signifikan meningkatkan elektabilitas pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Hal itu terlihat dari elektabilitas kedua pasangan calon sebelum dan setelah pelaksanaan Reuni 212.

"Pascareuni 212, elektabilitas kedua capres tidak banyak berubah dan cenderung stagnan," kata peneliti LSI Denny J.A., Adjie Alfaraby, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (19/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement