Selasa 18 Dec 2018 23:41 WIB

Menakertrans: Angka Pengangguran Turun Drastis

Angka pengangguran turun dari 6,1 persen menjadi 5,3 persen

Menaker Hanif Dhakiri (kanan) dan Mendikbud Muhajir Effendy menjadi narasumber pada acara Diskusi Media FMB9 di Gedung Bappenas, Jakarta, Kamis (8/11).
Foto: Republika/Prayogi
Menaker Hanif Dhakiri (kanan) dan Mendikbud Muhajir Effendy menjadi narasumber pada acara Diskusi Media FMB9 di Gedung Bappenas, Jakarta, Kamis (8/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Republik Indonesia Hanif Dhakiri mengatakan angka pengangguran di Indonesia turun drastis dibandingkan periode sebelumnya.

"Pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, pengangguran menjadi salah satu prioritas utama. Sehingga dalam empat tahun kepemimpinan beliau angka pengangguran turun dari 6,1 persen menjadi 5,3 persen," katanya di depan sekitar 5 ribu mantan dan calon buruh migran di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (18/12).

Menurut dia, pembukaan lapangan pekerjaan terus dilakukan pemerintah khususnya Kemenakertrans RI baik di dalam maupun luar negeri. Menurunnya angka pengangguran tersebut menjadi salah satu bukti keberhasilan dalam pengentasan pengangguran tersebut.

Bahkan, untuk angka pengangguran ini menjadi sejarah bagi bangsa ini dari sejak era Reformasi. Bagaimana tidak di era Jokowi-JK ini angka kemiskinan turun dua digit dari sekitar 11 persen menjadi 9,8 persen sehingga ini menjadi sejarah angka kemiskinan terendah di Indonesia.

"Kita sudah melangkah maju ke depan dan harus berpikir secara positif dan optimis melihat Indonesia, karena Indonesia di masa depan masih tanah air kita yang akan terus berkembang menjadi negara yang lebih baik," tambahnya.

Hanif memaparkan keberhasilan lainnya seperti angka ketimpangan sosial pun menurun yang diukur menggunakan indeks gini ratio 0,41 menjadi 0,39. Angka pengangguran, kemiskinan dan ketimpangan sosial menjadi tantangan seperti periode pemerintahan.

Tetapi, pihaknya ingin mengajak seluruh elemen untuk memahami kinerja selama empat tahun terakhir pemerintahan Jokowi-JK bahwa terus bergerak maju ke depan. Memang harus diakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan dan diselesaikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement