Senin 17 Dec 2018 23:09 WIB

Sepekan Berjualan di JPM Tanah Abang, Ini Tanggapan Pedagang

Pedagang berharap pemerintah menambah fasilitas toilet dan listrik.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Friska Yolanda
Pedagang memperlihatkan kartu identitas untuk berjualan di skybridge atau Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang, Jakarta, Jumat (7/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pedagang memperlihatkan kartu identitas untuk berjualan di skybridge atau Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang, Jakarta, Jumat (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jembatan Penyebrangan Multiguna (JPM) Tanah Abang atau skybridge telah beroperasi sejak uji coba untuk pejalan kaki, 10 hari yang lalu. Sementara, para pedagang kaki lima (PKL) sudah berjualan di JPM Tanah Abang mulai Senin (10/12).

Berdasarkan wawancara Republika.co.id dengan tiga pedagang di JPM Tanah Abang, mereka mengaku lebih nyaman berjualan di JPM ketimbang di bahu jalan. Diketahui, 446 PKL yang menempati JPM ialah mereka yang sebelumnya berjualan di tenda-tenda di sepanjang Jalan Jatibaru Raya. 

Salah satu pedagang itu, Sani (45 tahun) mengaku, setelah berjualan di JPM Tanah Abang, dirinya tidak perlu khawatir lagi saat hujan turun. Sebab sebelumnya, ketika hujan mengguyur, ia harus merapikan barang dagangannya agar tak basah karena kehujanan. 

"Kalau di sini, kami enggak kehujanan, enggak repot jadinya," ujar Sani saat ditemui di lapaknya yang terletak di ujung JPM.

photo
Sejumlah warga melihat barang dagangan milik pedagang di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau Skybridge, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (11/12).

Tak kalah penting, Sani mengatakan, ia tidak perlu lagi khawatir dengan petugas Satpol PP. Pasalnya, para pedagang yang berjualan di jalan ataupun trotoar kerap ditertibkan oleh petugas. Selama pembangunan JPM Tanah Abang, Sani dan ratusan PKL lainnya juga berjualan di trotoar.

Hal serupa juga diungkapkan PKL di JPM Tanah Abang lainnya, Sanada Anarqi (36) dan Muhammad Refi (21). Sementara itu, Refi mengatakan, omzetnya tidak berubah secara signifikan sejak berjualan di JPM. Omzetnya tidak turun maupun naik. Ia tetap optimistis omzetnya tidak akan turun melihat dari ramainya pembeli di JPM.

"Sejauh ini ramai saja pengunjung, omzetnya sama kayak jualan di bawah," kata Refi.

Para pembeli di JPM terbatas hanya mereka yang akan menaiki kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Tanah Abang. Sedangkan, menurut dia, waktu berjualan di bawah, pembelinya juga dari orang-orang yang datang dengan berbagai moda transportasi. Sehingga ia berharap, mereka juga bisa datang ke JPM Tanah Abang untuk berbelanja.

Namun, mereka mengatakan, perlu ada tambahan sejumlah fasilitas di JPM Tanah Abang. Salah satunya toilet umum. Menurut Sani, ketika Sabtu dan Ahad para pengunjung JPM lebih ramai dibandingkan hari lainnya. Sehingga, pada waktu tertentu, untuk menggunakan toilet, ia harus mengantre. Hanya ada dua unit toilet dengan masing-masing dua pintu yang berada di ujung-ujung JPM.

photo
Suasana Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau Skybridge yang telah dipenuhi pedagang di Tanah Abang, Jakarta, Selasa (11/12).

"Toilet perlu ditambah, kalau pengunjung ramai, repot, apalagi Sabtu Minggu pas ramai, itu kan toilet yang pakai pengunjung juga, pedagang juga," jelas Sani.

Selain itu, para pedagang membutuhkan fasilitas kontak listrik di setiap lapaknya untuk mengisi daya baterai telepon genggam atau menyalakan kipas angin. Sebab, kata dia, ketika panas terik dan ramai pengunjung kondisi di JPM cukup membuat gerah.

Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan, pihaknya akan membangun satu unit toilet lagi. Toilet yang sama dengan yang ada sebelumnya dengan dua pintu toilet akan diletakkan di tengah-tengah JPM.

Selain itu, Yoory juga mengatakan, pihaknya akan menyediakan fasilitas listrik bagi para pedagang. Akan tetapi, lanjut dia, fasilitas listrik itu tidak disediakan di setiap lapak pedagang. Melainkan akan ditempatkan di beberapa titik. Kemudian, jembatan penghubung (ramp) akan diperbaiki agar ramah bagi penyintas difabilitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement