REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, bertata krama dalam politik menjadi nilai pelajaran yang dapat diambil dari Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid. Menurut Jokowi, sejumlah nilai-nilai yang dapat dipelajari dari seorang Gus Dur yakni nilai demokratis, perhatian dengan masalah sosial, nilai keagamaan hingga nilai anti diskriminasi.
"Menurut saya kita ini harus, dalam berpolitik, berdemokrasi, bahwa tata krama itu harus dikedepankan, sopan santun dan bertata krama harus dikedepankan," kata Presiden usai menghadiri acara Haul Kesembilan Gus Dur yang diselenggarakan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Balai Sarbini, Jakarta pada Senin.
Kepala Negara mengatakan budaya bangsa yang santun dan bertata krama jangan sampai hilang karena perbedaan pandangan politik. "Jangan sampai budaya bangsa yang santun, yang bertata krama hilang karena perbedaan pilihan, gara-gara keinginan untuk menang, nabrak sana nabrak sini. Saya kira bukan itu Indonesia," jelas Jokowi.
Saat acara itu juga dilangsungkan konsolidasi Calon Anggota Legislatif PKB. Presiden juga mengarahkan para caleg PKB untuk mencegah isu hoaks yang dapat menurunkan elektabilitas. Sejumlah politisi PKB yang hadir antara lain Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Eko Putro Sandjojo, dan Hanif Dhakiri.