REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris mengatakan, pindahnya markas Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ke Jawa Tengah (Jateng) tidak akan mengubah apa pun. Menurutnya, yang terpenting adalah gagasan yang dibawa oleh para pasangan calon presiden dan calon wakil presiden agar dapat menarik simpati dan dukungan dari para calon pemilih.
"Jadi pemindahan markas besar atau apa pun namanya itu, saya yakin tidak begitu signifikan dalam meningkatkan elektabilitas Prabowo-Sandi di Jateng," kata Syamsuddin saat dihubungi, Rabu (12/12).
Syamsuddin menilai, di mana pun letak kantor tim sukses berada, tidak akan memberi pengaruh yang signifikan jika tidak diiringi dengan gagasan yang jelas. "Sebab bagaimana pun yang terpenting kan bukan markas atau kantor Tim Kampanye, tapi visi dan misi calon presidennya, jadi mau di mana pun markasnya nggak penting," tambah dia.
Sementara itu, mengenai apakah BPN Prabowo-Sandi mampu 'mengobrak-abrik' suara di Jateng, Syamsuddin tidak melihat kemungkinan itu. "Ya gimana cara ngacaknya, pakai cara apa, itu yang penting. Kalau saya berpendapat, kalau mau ngacak ya pakai gagasan yang jelas, visi Indonesia di 2045 untuk Prabowo-Sandi itu apa, ekonominya bagaimana," tutur dia.
Selain itu, berdasarkan hasil survei yang ada, Syamsuddin menilai progres dari kedua kubu cenderung stagnan. Menurutnya, hal itu disebabkan minimnya gagasan yang dibawa oleh kedua kubu.
"Bagaimana pun calon-calon presiden ini, tim-tim sukses kedua paslon mestinya mendidik masyarakat juga, mendidik bangsa kita dengan kampanye-kampanye yang cerdas, yang sifatnya adu gagasan," kata dia.
Dia menambahkan, selain Jateng ada beberapa daerah lain yang juga dikenal sebagai daerah dengan pemilih terbanyak. "Jatim (Jawa Timur), Jabar (Jawa Barat) dan dua provinsi di luar pulau Jawa, yaitu Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara, itu kan yang jumlah pemilihnya paling besar. Jadi dimana pun kantornya, kalau mau menang yang diperbaiki ya gagasannya," kata dia.
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon menyebut rencana pemindahan markas BPN ke Jawa Tengah untuk memperkuat basis pemenangan di wilayah tersebut. Fadli menyebut itu bagian dari strategi pemenangan BPN untuk berupaya merebut basis daerah yang dikuasai pihak lawan.
Sebab, Jawa Tengah merupakan salah satu basis PDIP yang mendukung Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin. "Ini kan analogi ya, pertempuran politik atau kompetensi politik kan biasa-biasa saja, kalau kita ada di satu garis dimana daerah itu masih dikuasai lawan ya kita berusaha untuk menguasainya," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/12).