Jumat 07 Dec 2018 23:08 WIB

Tanggulangi Bencana di Sulteng, Menko PMK Fokus Hal Ini

PMK fokus pada penanganan pengungsian, dapur umum, pangan hingga kesehatan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Menko PMK Puan Maharani
Foto: MPR
Menko PMK Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani dalam koordinasi penanggulangan dampak bencana di Sulawesi Tengah (Sulteng) fokus pada beberapa hal termasuk pengungsian. Puan mengaku telah berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga dan meminta Deputi bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Kemenko PMK untuk mengambil langkah cepat yang terpadu dalam menangani dampak bencana ini.

Puan juga meminta agar evakuasi segera dilakukan terhadap korban terdampak, ditempatkan di lokasi yang aman. "Sedapat mungkin segera bantuan logistik dan bahan makanan disalurkan agar korban gempa dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya. Kami fokus pada penanganan pengungsian, dapur umum, ketersediaan bahan pangan, dan pelayanan kesehatan," katanya beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, koordinasi penanggulangan dampak bencana di Palu dan Donggala pada masa tanggap darurat meliputi evakuasi korban, pemakaman jenazah, penanganan pengungsi, pemenuhanan makanan, pelayanan kesehatan, dapur umum, pengadaan air bersih, distribusi bantuan, pembukaan akses transportasi, pelayanan listrik, dan pengadaan BBM.

"Ke depan, penguatan penanggulangan dilakukan untuk memperlancar pemakaman jenazah, akses transportasi, distribusi bantuan, penanganan keamanan agar masyarakat tenang, dan  penanganan pengungsi," ujarnya.

Bantuan personel dan perlengkapan dilakukan oleh tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Sosial. Koordinasi penanggulangan bencana dilakukan oleh Menkopolhukam, yang disesuaikan dengan karakter di lapangan.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, dia menambahkan, pada tahap ini Menkopolhukam ditugaskan mengkoordinasikan sesuai dengan kebutuhan lapangan untuk mengerahkan personel dan perangkat TNI, kepolisian, dan Badan SAR Nasional (Basarnas). Untuk pengecekan penanggulangan dampak bencana, Puan bersama Menteri Sosial Agus Gumiwang, Menristekdikti M Nasir, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, mendampingi Presiden Joko Widodo mengunjungi korban bencana di Sulawesi Tengah, Rabu 3 Oktober 2018 lalu.

Tiba di  Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Kota Palu, Presiden dan rombongan langsung mengunjungi korban gempa dan tsunami yang mengungsi sekaligus dirawat di rumah sakit darurat yang berada di bandara ini. Kurang lebih sebanyak 23 pasien yang ditemui dan disapa satu per satu.

Presiden mendengarkan langsung keluhan-keluhan dari para pasien sekaligus berupaya membesarkan hati mereka agar tetap sabar menghadapi cobaan ini. Joko Widodo dalam kunjungan kali ini meninjau sejumlah lokasi terdampak salah satunya di Kelurahan Petobo, kemudian di RS Wirabuana, dan Hotel Roa-Roa.

Presiden mengklaim menyatakan proses penanganan pascagempa di Sulteng berjalan baik. Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan menjadi lokasi pertama yang dikunjungi Presiden.Di lokasi ini, Presiden dan rombongan meninjau lokasi reruntuhan desa dan penanganan para korban terdampak bencana di Sulawesi Selatan. Selain itu, menerima sejumlah laporan yang berkaitan dengan upaya pemulihan aktivitas dan sarana umum yang ada di sana.

Kendati demikian, Puan menekankan bahwa peran Pemda dalam penanganan bencana alam justru yang paling utama. Sedangkan pemerintah pusat melakukan pendampingan, meskipun faktanya pemerintah mendukung all out dengan mengerahkan berbagai sumber daya nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement