REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, menjelaskan, sembilan jenazah yang berhasil dievakuasi ke Timika, Papua, mengalami luka tembak senjata api.
Ia belum dapat memastikan luka apa lagi yang ada pada jenazah-jenazah itu karena masih dalam proses autopsi.
"Semuanya luka tembak, ada yang tertembak di kepala, ada yang di dada, tertembak di organ-organ yang mematikan semua," jelas Aidi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (6/12).
Ia belum dapat memastikan lebih lanjut mengenai kondisi jenazah tersebut. Selain karena masih dalam proses autopsi, Aidi juga mengaku tidak kuat untuk melihat kondisi korban penembakan yang dilakukan oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB).
"Nanti kita akan serahkan ke keluarga. Ada tadi dari Makassar, ada orang Jawa, sesuai nanti dengan hasil autopsi identitasnya," jelas Aidi.
Baca juga, Menhan: Pembantai 31 Pekerja di Papua adalah Pemberontak.
Terkait korban meninggal dunia dari prajurit TNI, yakni Serda Handoko, Aidi menjelaskan, Handoko telah dinaikkan pangkatnya menjadi Sertu Amumerta. Jenazahnya telah diterbangkan menuju ke rumah duka di Sorong, Papua.
"Tadi juga sudah dilepas Panglima TNI langsung di Timika di lepas untuk menuju rumah duka di Sorong," kata Aidi.