Kamis 06 Dec 2018 18:51 WIB

Pekerja Korban di Papua Raih Gelar 'Pahlawan Pembangunan'

Para korban dinilai telah bekerja untuk menghubungkan semua wilayah di Papua.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas gabungan TNI dan Polri mendata keluarga korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Bandara Mozes Kilangin Timika, Mimika, Papua, Kamis (6/12/2018).
Foto: Antara/Jeremias Rahadat
Petugas gabungan TNI dan Polri mendata keluarga korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Bandara Mozes Kilangin Timika, Mimika, Papua, Kamis (6/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah memberikan gelar 'pahlawan pembangunan' bagi pekerja proyek jembatan di Kabupaten Nduga Papua yang menjadi korban penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan, pada dasarnya pemberian gelar tersebut merupakan keputusan Presiden Joko Widodo. Adapun alasannya karena para korban telah bekerja untuk menghubungkan semua wilayah di Papua.

Diketahui, pekerja yang menjadi korban penembakan oleh KKB tengah membangun proyek pembangunan infrastruktur trans Papua.

"Mereka sudah bekerja untuk menghubungkan semua wilayah-wilayah di Papua, apalagi kan presiden berjanji tiap tiga bulan ke sana," ujar Jusuf Kalla usai menghadiri pembukaan Kongres Persatuan Insinyur Indonesia, Kamis (6/12).

Jusuf Kalla menyampaikan duka cita atas insiden tersebut. Dia menilai, penembakan oleh KKB ini merupakan penyerangan massal yang brutal, dan jarang terjadi. "Biasanya memang ada pengadangan, tapi penyerangan massal itu kan jarang terjadi. Ini penyerangan massal," kata Jusuf Kalla.

Baca juga, Menhan: Pembantai 31 Pekerja di Papua adalah Pemberontak.

Jusuf Kalla meminta TNI dan Polri melakukan operasi besar-besaran di Kabupaten Nduga, Papua. Hal ini menyusul adanya penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) kepada puluhan pekerja proyek pembangunan jembatan di Kabupaten Nduga, Papua.

Jusuf Kalla menilai, tindakan tersebut melanggar hak asasi manusia (HAM). Karena telah melakukan penyerangan massal dan menghilangkan nyawa orang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement