Kamis 06 Dec 2018 15:56 WIB

Jokowi: Selfie Jadi Alat Berkomunikasi dengan Masyarakat

Jokowi melayani permintaan swafoto atau selfie selama berada di Unisa Yogyakarta.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo (kanan) mengamati mahasiswa yang melakukan pelatihan ketika mengunjungi Universitas Aisyiyah di Yogyakarta, Kamis (6/12/2018).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kanan) mengamati mahasiswa yang melakukan pelatihan ketika mengunjungi Universitas Aisyiyah di Yogyakarta, Kamis (6/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Presiden Joko Widodo mengatakan bertemu dengan masyarakat membutuhkan alat komunikasi. Sekarang ini, alat komunikasi itu terwujud dalam bentuk berfoto diri yang diambil sendiri dengan menggunakan telepon seluler atau dikenal dengan nama selfie (swafoto).

“Dulu kita beri sepeda, syal, buku dan lain-kain. Sekarang dengan foto lebih gampang dan tidak bayar,” kata dia sambil tersenyum pada wartawan, di lobi Unisa sebelum meninggalkan Kampus Terpadu Unisa, Kamis (6/12). 

Selain itu, Jokowi mengatakan alat komunikasi melalui sepeda, syal, dan buku juga bisa memunculkan kontroversi. “Saya sudah tidak membagi-bagi sepeda, syal, buku dan lain-lain, daripada nanti kontroversi. Kita kan tidak boleh memberikan sesuatu, Karena itu, sekarang kami beri foto saja. Prosesnya juga cepat,” kata Jokowi.

Selama kunjungannya ke Kampus Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta selama lebih dari satu jam, Jokowi kerap melayani permintaan swafoto atau selfie. Jokowi melakukan swafoto baik dengan para mahasiswi dan mahasiswa maupun dosen dan staf Unisa. Termasuk, Rektor Unisa Warsiti dan Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement