REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto, menyebutkan, jumlah korban meninggal dunia dari pembunuhan di Nduga, Papua, berjumlah 19 orang. Ia menyebutkan, enam dari 25 orang karyawan PT Istaka Karya yang ditahan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) berhasil melarikan diri, tapi dua orang di antaranya kini masih belum ditemukan.
"Bukan 31 ya, tapi dari 25 yang mereka tahan. Mereka melakukan penembakan yang sangat brutal," ujar Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (5/12).
Ia menyebutkan, dari 25 orang tersebut, ada enam orang bisa melarikan diri. Sementara, 19 orang lainnya ditembak dan meninggal dunia. Dari enam orang tersebut, empat orang berhasil diselamatkan pasukan gabungan TNI-Polri dan dua orang lainnya masih belum ditemukan.
"Empat bisa diselamatkan oleh pasukan kita dan dua sedang dilakukan pencarian," kata Wiranto.
Mengenai data tersebut, Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, juga menjelaskan, berdasarkan keterangan dari salah satu karyawan PT Istaka Karya yang telah dievakuasi, jumlah korban yang dipastikan meninggal dunia dibunuh oleh KKSB ada 19 orang. Karyawan berinisial JA (Jimmy Aritonang) itu juga mengisahkan kronologis kejadian pembunuhan tersebut.
"Menurut keterangan saudara JA, jumlah korban yang dipastikan meninggal dunia dibantai oleh KKSB di lereng bukit puncak Kabo adalah 19 orang," jelas Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, saat dikonfirmasi, Rabu (5/12).
Aidi menuturkan, JA membeberkan kronologi kejadian yang dimulai pada Sabtu (1/12) lalu yang juga diklaim sebagai hari kemerdekaan organisasi Papua merdeka (OPM). Saat itu, seluruh karyawan PT Istaka Karya memutuskan untuk tidak bekerja karena ada upacara peringatan dan dimeriahkan dengan upacara bakar batu bersama masyarakat.
Sekitar pukul 15.00 WIT, kelompok KKSB mendatangai kamp PT Istaka Karya. Mereka memaksa seluruh karyawan yang berjumlah 25 orang untuk keluar dan digiring menuju kali Karunggame dalam kondisi tangan terikat. Kurang lebih, ada 50 orang KKSB bersenjata campuran standar militer yang menggiring karyawan PT Istaka Karya.