REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Tim Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) bersama petugas kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Wamena, Kabupaten Jayawijaya masih siaga menunggu para korban penembakan dan pembantaian di Nduga. Para korban rencananya akan dibawa ke Wamena untuk diobati.
"Rencananya hari ini akan datang lagi beberapa korban dari Nduga ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya untuk di rawat di RSUD Wamena, jadi kami tim bersama petugas rumah sakit sementara siaga menunggu," kata Kepala Bidang Respon Emergensi UP2KP sekaligus ketua tim Darwin Rumbiak ketika di konfirmasi dari Jayapura, Rabu (5/12).
Namun, kata Darwin, hingga kini belum ada kepastian berapa korban yang nantinya dikirim ke Wamena untuk dirawat di rumah sakit. Menurut dia, dari informasi yang didapat, Kapolda dan Pangdam juga akan datang bersama para korban yang dikirim dari Nduga.
"Kami juga disuruh siaga di depan ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Wamena untuk menunggu kedatangan korban yang nantinya dikirim," ujarnya.
Sebelumnya, tim UP2KP membantu edukasi sekaligus penanganan kesehatan terhadap tiga korban penembakan di Nduga. Keiga korban tersebut masing-masing Jefri Subrianto (20) kena tembak di kepala dan lengan tangan kanan luka tembus, korban kedua, Ayub (20) luka robek tembus dilengan tangan kanan, selanjut Marthinus Polilin (23) luka tembak di kaki kanan bagian bawah lutut.
Para korban tersebut dievakuasi melalui jalan darat ke Markas Kodim 1702/Jayawijaya sekitar pukul 16.00 WIT dari situ mereka langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena sekitar pukul 18.00 WIT pada Selasa (4/12).
Kelompok Kriminal Bersenjata setelah menyerang para pekerja pembangunan jembatan di Yall, Minggu (2/12) kemudian Senin (3/12) malam sekitar pukul 18.30 WIT menyerang Pos TNI di Mbua.