Selasa 04 Dec 2018 17:45 WIB

Siswa SLB DIY Ikuti Kirab Gelar Seni Tunagrahita

Mereka melakukan pawai dari Kepatihan menuju Taman Pintar.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Para peserta kirab Gelar Seni Tunagrahita (Genta) 2018.
Foto: Neni Ridarineni.
Para peserta kirab Gelar Seni Tunagrahita (Genta) 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ratusan siswa dan guru SLB (Sekolah Luar Biasa) di Daerah Istimewa Yogyakarta  mengikuti kirab Gelar Seni Tunagrahita (Genta) 2018. Kegiatan bertema 'Gemilang Bintang' ini diselenggarakan oleh SLB Negeri 2 Yogyakarta.

Para peserta tampil dengan berbagai kreativitas. Seperti mengenakan pakaian batik, berdandan punokawan, menggunakan asesoris dan bambu, dari daun salak dan membawa salak, dan sebagainya. Kirab dilepas oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di depan bangsal Kepatihan Yogyakarta, Selasa (4/12).

Menurut Kepala Sekolah SLB Negeri 2 Yogyakarta, Tunyuwinah, kegiatan ini melibatkan sekitar 1.200 orang yang terdiri dari peserta kirab dari berbagai SLB Tunagrahita di DIY, petugas keamanan dan kesehatan, serta relawan.

Lebih lanjut Tunyuwinah mengatakan setelah kirab, mereka akan menampilkan bakat seni dan keterampilan seperti seni tari, musik, panembromo, serta lomba fashion show di Taman Pintar. Untuk kirab dilombakan memperebutkan trophy dari GKBRAy Paku Alam X.

Sedangkan fashion show memperebutkan trophy dari GKR Hemas.  Peserta kirab antara lain para siswa dan guru dari SLB tunagrahita di DIY antara lain SLB 2 Yogyakarta, SLB 2 Bantul, SLB Widya.Mulya, SLB Tunas Kasih Turi, SLB Minggir, SLB Marsudi putra 1 , SLB Samara Bunda, serta SLB Pamardi Putra.

Mereka melakukan pawai dari kantor gubernur DIY Kepatihan menuju Taman Pintar. Sesampainya di Taman Pintar, mereka disambut oleh permaisuri Sultan HB X, GKR Hemas, dan permaisuri Paku Alam X , GKBRAy Paku Alam X.

Gubernur DIY dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini penting sekali sehingga tidak sekadar pengenalan kepada anak-anak, melainkan bisa memberikan inspirasi bagi anak dan kesan yang baik.

“Kalau boleh usul setelah mereka selesai kegiatan dari Taman Pintar agar mereka diminta kesannya untuk menuliskan setengah halaman atau paling banyak satu halaman. Hal ini penting untuk mengetahui hati nurani mereka apa yang tercetak dari pikirannya," ujarnya.

Menurut Sultan, hal tersebut penting dievaluasi bagaimana bisa membangun anak-anak selain bisa pandai, juga punya integritas dan karakter yang baik. Sultan juga berharap agar kegiatan ini tidak hanya sekali saja tetapi juga dilaksanakan secara rutin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement