Senin 03 Dec 2018 15:24 WIB

Fadli Zon Sebut Reuni 212 Tambah Optimisme Prabowo-Sandiaga

Fadli mengatakan massa yang hadir adalah pendukung Prabowo-Sandiaga.

Rep: Fauziah Mursid, Muhyiddin/ Red: Ratna Puspita
Fadli Zon
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengakui kegiatan Reuni 212 pada Ahad (2/12) kemarin menambah optimisme pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memenangkan Pemilihan Presiden 2019. Menurutnya, masyarakat yang hadir menunjukan keinginan adanya perubahan.

Sebab, massa yang hadir juga adalah masyarakat yang mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga. "Saya kira mayoritas yang hadir kemarin itu rasanya mempunyai sebuah dukungan kepada calon yang kita usung, karena menginginkan ada perubahan," ujar Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/12).

Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga juga tak memungkiri reuni 212 kemarin dapat menambah elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga. Namun, ia menilai gerakan tersebut tidak ditujukan untuk gerakan politik.

Ya itu kan sah-sah saja ya dan menurut saya memang kita ini berada di sebuah tahun politik, tentu setiap kandidat baik kandidat nomor satu, nomor dua, dan juga para caleg kan berusaha untuk menambah dukungan dari masyarakat," kata Fadli.

photo
Umat muslim mengikuti aksi reuni 212 di Bundaran Bank Indonesia, Jakarta, Ahad (2/12/2018). (ANTARA)

Pengamat politik dari Universitas Pamulang Sonny Majid juga berpendapat mayoritas massa yang datang ke Reuni Alumni 212 adalah pendukung paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Menurut dia, Parpol koalisi Prabowo-Sandiaga kemungkinan sudah membantu sekuat tenaga untuk menghadirkan massa dalam acara itu. 

”Entah berapa orang yang datang. Tapi saya meyakini mayoritas adalah pendukung capres nomor urut 02. Tapi yang jelas, massa segitu dalam konteks Pilpres sangat kecil sekali,” ujar Sonny saat dihubungi, Ahad (2/12). 

Dia pun menilai acara reuni akbar tersebut beroma politik karena mendukung salah satu pasangan calon Presiden. Menurut dia, panitia batal mengundang Presiden Joko Widodo sebagai kepala negara dan justru menjadikan Prabowo Subianto sebagai tamu kehormatan untuk menyampaikan sambutan dalam kegiatan tersebut.

Menurut Sonny, sambutan pendek Prabowo dalam kegiatan tersebut juga sudah bisa dikategorikan sebagai kampanye politik. Sebab, ia mengatakan, Prabowo menyebutkan dirinya sebagai calon presiden. 

”Prabowo menegaskan bahwa dirinya sebagai calon presiden. Justru itu kampanye ketika Prabowo menyebutkan dirinya diamanahkan sebagai calon presiden,” katanya.

photo
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) memberikan sambutan saat mengikuti reuni aksi 212 di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Ahad, (2/12).

Sebelumnya, massa yang hadir dalam Reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat, Ahad (2/12), meneriakkan kata-kata 'Hidup Prabowo' secara serempak sambil mengacungkan jempol dan telunjuknya ke atas membentuk angka 2. Kehadiran calon presiden nomor urut 02 di acara Reuni 212 yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, itu juga menyedot perhatian dan antusiasme massa yang sudah memadati kawasan Monas sejak dini hari.

Ketika Prabowo memasuki Monas didampingi sejumlah tokoh politik dan panitia Reuni 212, massa menyemut berusaha mendekat dan meneriakkan kata-kata serempak "Hidup Prabowo, hidup Prabowo, hidup Prabowo!" tanpa terputus. Prabowo tak lama kemudian menyampaikan pidato singkatnya selama sekitar tiga menit di atas panggung dan menolak melakukan kampanye.

"Sebagaimana kalian ketahui, saya sekarang telah mendapat tugas dan amanah sebagai calon presiden RI, dan karena itu saya harus patuh dan mengikuti semua ketentuan, saya tidak boleh bicara politik pada kesempatan ini, saya tidak boleh kampanye. Jadi saya hanya ingin mengucapkan terima kasih bahwa saya diundang hari ini oleh panitia," kata Prabowo Subianto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement