Senin 03 Dec 2018 06:37 WIB

Kemacetan Jadi Kendala Utama Trans Patriot

Hanya Jalan Ahmad Yani yang akan dipasang pembatas khusus untuk Trans Patriot

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Bilal Ramadhan
Kendaraan moda transportasi umum  TransPatriot  jurusan  Terminal Bekasi - Harapan Indah di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/11).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kendaraan moda transportasi umum TransPatriot jurusan Terminal Bekasi - Harapan Indah di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Kemacetan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan Kota Bekasi menjadi kendala utama operasional Bus Trans Patriot. Akibat kemacetan, operasional armada bus jadi tidak maksimal. Baik dari sisi jumlah perjalanan maupun ketepatan waktu tiba.

Humas Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP) Iqbal Daut, mengatakan, kemacetan membuat jumlah perjalanan satu armada bus dari target tujuh perjalanan pulang pergi (PP) menjadi hanya empat kali PP dalam 14 jam operasional. Di satu sisi, waktu tempu satu kali rute mundur dari 2,5 jam menjadi 3-4 jam.

“Memang kendala operasional karena kemacetan di jam-jam tertentu. Kami sudah melihat ini secara teknis bersama Perum Damri,” kata Iqbal kepada Republika, Ahad (2/12).

Ia menjelaskan, untuk rute Terminal Bekasi-Harapan Indah, letak kemacetan berada di lintasan Rawapanjang, Jalan Jenderal Sudirman, hingga Jalan Sultan Agung. Sementara, rute Harapan Indah-Terminal Bekasi ada empat titik kemacetan. Yakni mulai Jalan Sultan Agung, Jalan Jenderal Sudirman, Stasiun Bekasi, hingga kawasan Terminal Bekasi.

Ia mengatakan, kehadiran Bus Trans Patriot di Kota Bekasi untuk mengubah gaya hidup masyarakat dari yang sebelumnya gemar menggunakan kendaraan pribadi beralih ke kendaraan umum. Dengan begitu, kemacetan di ruas-ruas jalan Kota Bekasi diharapkan berkurang.

Namun, melihat kendala utama Bus Trans Patriot yang ternyata juga kemacetan, Iqbal mengatakan PDMP akan melakukan kajian komprehensif. Kajian tersebut menyangkut beberapa aspek regulasi, lalu lintas perkotaan, jarak waktu tiba antar bus atau headway, pengemudi, hingga aspek ekonomi.

Kendati demikian, Iqbal mengklaim sejauh ini jumlah penumpang bus terus meningkat.  Pada hari pertama rata-rata setiap armada mengangkut 10-15 penumpang untuk satu kali perjalanan PP. “Sekarang rata-rata sudah 20-30 orang. Jadi sudah terlihat animonya,” ujar Iqbal.

Iqbal menjelaskan, rencananya PDMP mulai mengenakan tarif kepada penumpang Bus Trans Patriot mulai Rabu (5/12). Ia mengatakan, besaran tarif bisa sama atau lebih rendah dari tarif Bus Trans Jakarta.

Ketua Dewan Transportasi Kota Bekasi (DTKB) M Harun Alrasyid mengatakan, kemacetan sudah ada sebelum Trans Patriot beroperasi. Proses transisi dari menggunakan kendaraan pribadi ke kendaraan umum dapat dikatakan belum lancar jika kemacetan yang ada tidak berubah.

Ia menyebut, kemungkinan belum terbiasanya warga menggunakan Bus Trans Patriot akibat ketidaksesuaian rute perjalanan. Hal itu, kata dia, bisa diterima karena armada bus masih sembilan unit. Di satu sisi, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk pengenalan transportasi sekitar dua bulan.

Melihat transportasi di Jakarta dan negara-negara maju, transportasi massal milik pemerintah selalu memiliki lintasan tersendiri. Hal itu agar transportasi tersebut bebas dari macet dan diminati masyarakat. Namun, dengan situasi dan kondisi Kota Bekasi kemungkinan belum bisa diterapkan.

“Hanya Jalan Ahmad Yani saja yang memungkinan dibuat jalur khusus. Sisanya belum bisa. Perlu perbaikan dan perluasan,” ujar dia.

Karena itu, DTKB menilai pemerintah Kota Bekasi perlu memikirkan perbaikan jalan dan infrastruktur lalu lintas sesegera mungkin. Selanjutnya, melakukan sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung serta memanfaatkan peran media.

Selain itu, lanjut Harun, dapat dipertimbangkan agar Bus Trans Patriot bisa mendapatkan pengawalan petugas disaat kemacetan berlangsung. Adapun dari sisi tarif, Harun menyarankan agar tarif yang diterapkan tidak jauh beda atau diupayakan sama dengan tarif Bus Trans Jakarta sebesar Rp 3.500.

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi Fathikun mengatakan, akan menimbang segala masukan dari berbagai pihak demi keberlangsungan Bus Trans Patriot. Ia pun mengakui kemacetan menjadi hambatan yang tidak bisa diprediksi petugas.

“Kita tidak bisa 100 persen. Kita hanya berusaha agar bagaimana teman-teman dilapangan membantu supaya lancar,” kata Fathikun.

Pada Senin (3/12) Dishub bersama PDMP, Perum Damri, dan konsultan transportasi dijadwalkan akan menggelar rapat koordinasi guna mengevaluasi operasional bus. Terutama solusi mengatasi kemacetan yang dihadapi armada bus sekaligus pengenaan tarif pada Rabu mendatang.

Salah satu warga Bekasi, Deni mengatakan, keberadaan Trans Patriot bisa menjadi solusi kemacetan di Bekasi asalkan dengan perencanaan yang matang. Misalnya memiliki jalur khusus seperti Transjakarta. Dengan begitu, penumpang memiliki kepercayaan dengan naik Trans Patriot tidak terkena macet juga.

“Ya kalau naik Trans Patriot terus kena macet juga, ya percuma. Orang-orang akan tetap memilih kendaraan pribadi khususnya kendaraan roda dua. Kan yang penting cepat sampai tujuan,” kata Deni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement