Sabtu 01 Dec 2018 09:06 WIB

Armada Terbatas, Jarak Kedatangan Bus Trans Patriot 15 Menit

Jumlah armada bus Trans Patriot saat ini sembilan bus.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ratna Puspita
Petugas turun dari angkutan umum TransPatriot   jurusan  Terminal Bekasi - Harapan Indah di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/11).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Petugas turun dari angkutan umum TransPatriot jurusan Terminal Bekasi - Harapan Indah di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Pengelola Bus Trans Patriot, Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP) Kota Bekasi, menyatakan untuk saat ini maksimal headway atau jarak waktu kedatangan antarbus maksimal 15 menit. Hal tersebut akibat adanya keterbatasan armada Bus Trans Patriot.

Kepala Divisi Trans Patriot PDMP Nirwana menjelaskan, hal itu berarti bus yang tiba di setiap halte adalah 15 menit sekali. "Masih tetap (paling cepat) 15 menit, karena berpengaruh sama jumlah bus. Tidak bisa ditingkatkan lagi," kata Nirwan di Bekasi, Jumat (30/11).

Jumlah armada bus Trans Patriot saat ini sembilan bus. Bus Trans Patriot merupakan bus tiga per empat dengan kapasitas penumpang duduk dan berdiri maksimal 40 orang.

Ia menuturkan, headway selama 15 menit terjadi jika kondisi lalu lintas sedang tidak macet. Akan tetapi, ketika lalu lintas sedang padat bahkan macet, headway bisa lebih dari 15 menit. Sementara, waktu normal satu bus memakan waktu 2,5 jam untuk satu rit. Jika macet, bisa mencapai 3 jam.

Pada kondisi itulah headway bisa lebih dari 15 menit. "Pada praktiknya waktu satu putaran bisa sampai 3 jam karena faktor kemacetan. Kita harus terus pantau terus," jelas Nirwan.

Kendati demikian, ia menilai masyarakat tidak begitu mempermasalahkan headway ketika lalu lintas sedang padat. Sebab, kemunduran waktu headway tak terlampau lama.

Sembari proses uji coba operasional armada Trans Patriot, Pemkot Bekasi sedang mencoba mengajukan bantuan tambahan bus ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan, jumlah yang diajukan kepada Kemenhub sekitar 20 armada. Namun, ia tak bisa memastikan apakah pengajuan itu disetujui atau tidak oleh pemerintah pusat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement