Ahad 02 Dec 2018 14:39 WIB

HRS Serukan Ganti Presiden, Fadli Zon: Apa Salahnya?

Fadli mengatakan pernyataan ganti presiden hanya aspirasi HRS.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Fadli Zon
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan seruan Habib Rizieq Shihab (HRS) kepada peserta reuni akbar 212 untuk ganti presiden bukan kampanye. Ia mengatakan pernyataan tersebut hanya aspirasi HRS. 

Fadli Zon tidak memungkiri setiap sesuatu ada muatan politiknya sehingga masyarakat tidak perlu naif menilai sebuah gerakan seperti Reuni Akbar 212. Akan tetapi, ia mengatakan, setiap warga negara memiliki hak untuk berpolitik, termasuk HRS yang saat ini berada di Kita Makkah, Arab Saudi.

Karena itu, ia mengatakan, masyarakat juga harus memahami apa yang dimaksud dengan kampanye. "Yang penting tahu kriteria kampanye itu ajakan dan sebagainya, tapi kalau orang mau ganti Presiden apa salahnya," tuturnya di sela-sela Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta Pusat, Ahad (2/12).

photo
Peserta menerbangkan bendera tauhid saat mengikuti reuni aksi 212 di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Ahad, (2/12).

HRS melakukan teleconference dari Arab Saudi pada acara reuni akbar 212. Pada kesempatan itu, mengajak peserta aksi untuk memperjuangkan perubahan, terutama di Pilpres 2019.

"Tahun 2019 kita harus ganti Presiden! 2019 Ganti Presiden! 2019 Ganti Presiden!" kata Rizieq.

HRS juga menyerukan agar peserta aksi mengikuti hasil ijtima' ulama. Meski HRS tidak menyebut nama, calon presiden dan wakil presiden hasil ijtima' ulama adalah Prabowo Subianto-Sandiaga.

photo
Umat muslim mengikuti aksi reuni 212 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Ahad (2/12/2018).

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto turut hadir dalam aksi reuni akbar 212. Prabowo mengenakan kemeja putih dengan topi bertuliskan lafadz tauhid di kepalanya.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga berkesempatan memberikan sedikit orasinya di depan puluhan ribu massa reuni akbar 212. "Saya bangga melihat jutaan rakyat Indonesia, jutaan umat Islam, jutaan tapi damai, tertib. Tadi saya datang dari Kebayoran, saya lihat warga jalan dengan tertib, damai, luar biasa, saya bangga hari ini, saya bangga sebagai anak Indonesia, saya bangga sebagai Muslim di Indonesia," ujar Prabowo dengan terharu.

Sebagai calon presiden pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019, Prabowo enggan berbicara politik di depan peserta reuni itu. Menurutnya dia harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh panitia, termasuk tidak boleh berkampanye.

Dia juga mengaku kedatangannya dalam aksi ini sebagai tamu undangan. "Terima kasih saya diundang hari ini, terima kasih penitia. Saya bangga, kalian luar biasa," tutur Prabowo. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement