Sabtu 01 Dec 2018 14:17 WIB

Kapitra Ampera Ikuti Saran Kepolisian Tunda Kontemplasi 212

Kapitra akan tetap melanjutkan kegiatan tersebut namun tidak di masa kampanye.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Kapitra Ampera
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kapitra Ampera

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penginisiasi kegiatan "Kontemplasi 212", Kapitra Ampera, memutuskan untuk mengikuti saran dari kepolisian untuk menunda kegiatan tersebut. Ia berencana kembali menggelar kegiatan itu setelah masa kampanye selesai. "Kepolisian menyarankan untuk ditunda, ya saya ikut. Karena nanti siapa yang mengamankan begitu banyaknya," ujar Kapitra usai mengikuti kegiatan diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (1/12).

Kapitra menerangkan, ia disarankan untuk tidak menggelar kegiatan tersebut pada hari yang sama. Menurut laporan dan analisa intelijen, dia mengatakan, akan banyak potensi distraktif jika kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari yang sama dengan kegiatan Reuni 212.

Baca Juga

"Itu laporan analisa intelijen dan karena saya ambil jalan juga, tentu saya harus butuh kepolisian untuk mengamankan," kata dia.

Ia mengaku mengetahui saran dari kepolisian tersebut pada Jumat (30/11) sore. Dalam permohonan izin yang ia ajukan ke kepolisian dua bulan yang lalu, setidaknya ada pemberitahuan akan ada dua hingga empat juta peserta yang rencananya akan mengikuti kegiatan 'Kontemplasi 212'.

"Mulai dari Palembang, Lampung, sampai Jawa, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat. (peserta yang datang) alumni (212). Di luar alumni tapi ada juga, selama ini silent majority," jelas dia.

Kapitra menjelaskan, ia akan tetap melanjutkan kegiatan tersebut. Namun, ia akan menyesuaikan dengan jadwal masa kampanye dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar kegiatannya itu tak dilakukan pada masa kampanye.

"Makanya kita tadi mengkritisasi kenapa ini (Reuni 212, Red) diadakan di bulan kampanye. Kalau dia boleh, kita juga akan minta keadilan untuk melakukan hal yang sama, tapi kita tidak mau di saat-saat waktu kampanye," tutur dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement