Kamis 29 Nov 2018 21:00 WIB

Pantai Pangandaran Diajukan Jadi Unesco Global Geopark

Proposal pengajuan Pangandaran sebagai UGG ditargetkan kelar tahun ini

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga menikmati suasana sore di Pantai Barat Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (28/11/2018).
Foto: Antara/Novrian Arbi
Warga menikmati suasana sore di Pantai Barat Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (28/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-- Pantai Pangandaran akan diajukan menjadi Unesco Global Geopark. Menurut Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya, pengajuan tersebut dilakukan agar bisa memicu perkembangan di bidang pariwisata, terutama untuk menjadikannya sebagai objek wisata berkelas dunia.

Arief menjelaskan, objek wisata berkelas internasional harus memiliki tiga syarat, yakni akses transportasi, akomodasi, dan atraksi. Transportasi untuk Pangandaran dilakukan dengan reaktivasi jalur kereta Banjar-Pangandaran, pelebaran jalan, dan pengembangan Bandara Nusawiru. Pengadaan fasilitas dan akomodasi, dilakukan dengan pengajuan 200 hektare lahan di Pantai Pangandaran menjadi Kawasan Ekonomi Khusus.

"Sehingga, fasilitas seperti hotel, restoran, dan fasilitas lainnya dapat didirikan dengan perizinan yang mudah dan bantuan infrastruktur," ujar Arief dalam siaran pers Humas Jabar, Rabu malam (28/11).

Arief mengatakan, untuk atraksi dapat dilakukan dengan mengajukan Pantai Pangandaran menjadi Unesco Global Geopark seperti Palabuhanratu-Ciletuh. UGG ini, akan meliputi kawasan wisata geologis yang kaya akan flora dan fauna, juga budaya lokal.

"Kita sepakat akan menjadikan Pangandaran sebagai UGG. Targetnya tahun ini proposal pengajuan UGG jadi. Dan semoga pada 2019 bisa jadi UGG," katanya.

Pengajuan Pangandaran menjadi Kawasan Ekonomi Khusus ini, kata Arief, dapat sangat membantu perkembangan Pangandaran menjadi kawasan wisata unggulan berstandar internasional. Termasuk membantu pengajuannya jadi UGG. Arief berharap, Pangandaran dapat menjadi seperti Bali.

"Saya berharap, di masa depan Pangandaran akan dikunjungi banyak wisatawan mancanegara dan menghasilkan banyak devisa dari pariwisata dan perdagangan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement