Kamis 29 Nov 2018 17:23 WIB

TKN Belum Bisa Pastikan Jokowi akan Hadiri Reuni Akbar 212

Juru bicara TKN mengatakan belum ada informasi soal rencana kehadiran Jokowi.

Rep: Mabruroh/ Red: Bayu Hermawan
Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, saat melakukan konferensi pers di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/10).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, saat melakukan konferensi pers di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding belum bisa memastikan apakah Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri acara Reuni 212 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Ahad (29/11) mendatang. Karding mengatakan karena hal itu terkait urusan kenegaraan.

"Saya belum tahu apakah (Jokowi) akan hadir atau tidak, belum ada informasi soal itu," kata Karding dalam pesan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (29/11).

Menurutnya, perihal kedatangan Jokowi di reuni akbar tersebut bukan bagian dari kampanye. Karena kehadiran Jokowi berkaitan dengan urusan kenegaraan. "Terserah Pak Jokowi dan timnya di Setneg, karena itu pasti bukan kampanye, itu urusan kenegaraan, bukan urusan TKN," ujarnya.

Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212, Slamet Ma’arif sebelumnya mengatakan kegiatan akan digelar di Monas, Jakarta Pusat. Pihaknya juga mengaku akan mengundang Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

 

Panitia pun mengaku sudah melayangkan surat pemberitahuan akan kegiatan tersebut. Kepolisian pun mengatakan akan melakukan persiapan dan memperkirakan jumlah personel yang akan dikerahkan untuk pengamanan.

"Kegiatan 2 Desember, Polisi pada prinsipnya akan mengamankan kegiatan tersebut dan biroops yang akan merencanakan jumlah personel untuk pengamanan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono.

Baca juga: Wakil Ketua DPR Ajak Jokowi dan Prabowo Hadiri Reuni 212

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memastikan akan menghadiri Reuni 212 pada Ahad (2/12) mendatang. Fahri mengajak pasangan calon presiden (capres) dan cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin untuk menghadiri acara yang akan digelar di lapangan Monumen Nasional (Monas) itu.

Fahri mengatakan kedatangan Jokowi-Ma'ruf dianggap penting untuk menunjukan bahwa anggapan kegiatan tersebut merupakan agenda politik tidaklah tepat. "Enggak ada agenda politik makanya Pak Jokowi datang. Usul saya, Pak Jokowi dan Pak Prabowo datang sampingan Pak Sandi, Pak Ma'ruf datang kan, salaman pelukan menjelang pemilu damai," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/11).

Fadli menegaskan tidak perlu ada yang ditakuti dari reuni 212 tersebut. Menurutnya reuni tersebut merupakan semacam festival perayaan untuk merayakan perdamaian. "Enggak usah diberi makna negatif, saya kira lebih baik hadir. Saya sendiri hadir tidak dikasih kesempatan berbicara pun tidak ada masalah yang penting saya datang," ungkapnya.

Fahri mengandaikan jika dirinya sebagai presiden yang dicurigai dirugikan dari kegiatan tersebut, maka dirinya akan hadir di acara tersebut. Menurutnya bukan tidak mungkin acara reuni 212 bisa menjadi tempat menarik simpati dari umat yang berkumpul di acara reuni 212 tersebut. "Siapa tahu bisa jadi tempat simpati orang juga kalau disuruh ngomong," katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement