REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara (Jubir) Badan Pemenanangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Suhud Alynudin menilai, silaturahim antarkedua kubu pemenangan pengusung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) penting untuk dilakukan. Melalui silaturahim tersebut diharapkan dapat memberi pesan ke masyarakat bahwa para elite politik tetap dapat menjalin komunikasi yang baik di tengah kerasnya kontestasi.
"Silaturahim elite akan meredakan ketegangan di akar rumput dan mencegah konflik," kata Suhud saat dihubungi Republika, Kamis (29/11).
Suhud menambahkan, yang terpenting bagi BPN adalah tetap mengajak masyarakat untuk fokus pada kampanye gagasan dan program. Bukan sekadar melontarkan diksi yang tidak produktif. Selain itu sebagai penyelenggara pemilu, KPU dan Bawaslu diharapkan juga ikut memfasilitasi rencana pertemuan kedua kubu tersebut.
"Iya pastinya begitu karena sebagai penyelenggara mereka paling berkepentingan terhadap sukses pemilu," ungkapnya.
Sebelumnya Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ahmad Basarah, membuka ruang untuk berdialog BPN pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno demi membuat pemilihan presiden (pilpres) berjalan damai. Wakil Ketua MPR RI ini mengaku senang jika ada forum yang mempertemukan antara TKN Jokowi-Ma'ruf dan BPN Prabowo-Sandiaga.
Menurut dia, pertemuan antarkedua tim pemenangan diharapkan membuat masa kampanye selama lima bulan ke depan tidak menimbulkan persaudaraan bangsa terganggu. "Saya kira kita senang sekali kalau ada forum di mana antara TKN dan tim kampanye Pak Prabowo dan Sandi bisa bertemu untuk mencari titik temu," tutur Basarah saat ditemui di Ruang Galeri Megawati Institute, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/11).
Politikus PDI Perjuangan ini menuturkan, pihaknya siap dan membuka diri untuk berdialog dengan kubu Prabowo-Sandi demi mencari solusi dari kekacauan akibat kontestasi politik ini. "Kami dari TKN selalu terbuka dan membuka diri untuk berdialog, bertemu, dan berdiskusi mencari jalan terbaik kepada siapa pun," ujar Basarah.