REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait pengendara ojek online (ojol) serta soal Yerusalem menjadi polemik. Setelah 'tampang Boyolali' kini Prabowo dianggap merendahkan ojol dan tak berkomitmen menentang pemindahan ibu kota Israel ke Yerusalem.
Ketua DPP Golkar Bidang Media dan Penggalangan Opini Ace Hasan Shadzily menilai pernyataan tersebut seharusnya tidak perlu keluar dari mulut seorang calon pemimpin. Namun karena ini kesekian kalinya Prabowo membuat pernyataan yang kembali membuat polemik di masyarakat, harusnya menjadi pembelajaran.
"Saya tidak tahu, mungkin karakter aslinya suka begitu. Tentu sebagai seorang pemimpin seharusnya beliau tidak menyampaikan hal seperti itu," kata Ace kepada wartawan, Jumat (23/11).
Ace yang juga Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) ini, menilai seharusnya Prabowo cukup menyampaikan hal hal yang menarik simpati masyarakat. Tidak perlu menggunakan kata-kata atau diksi-diksi yang merendahkan otang lain atau pekerjaan orang lain.
Soal pekerjaan ojek online, menurut Ace semua pekerjaan yang tidak melanggar hukum harusnya dihargai. Apa yang disampaikan Prabowo seakan-akan pengendara ojol tidak bermartabat harus tidak perlu.
"Toh saat ini ojol juga sangat berguna di masyarakat. Jadi pernyataan Pak Prabowo ini sangat disesalkan," katanya.
Termasuk, pernyataan Prabowo kurang perhatian terkait Yerusalem sebagai ibu kota Palestina. Ace menegaskan pemerintah Indonesia yang dipimpin Presiden Jokowi sudah berkomitmen secara tegas, Yerusalem adalah ibukota Palestina bukan Israel.
Walaupun Prabowo mendukung Palestina, menurutnya tidak cukup hanya di situ, harus tegas terkait posisi Yerusalem. Memang diakui, hak setiap negara dengan kebijakan luar negerinya.
Termasuk, Australia yang akan memindahkan Kedutaan Besar (Kedubes) nya ke Yerusalem. Tapi Indonesia harus tegas dengan kebijakan politik luar negerinya walaupun Australia memiliki kebijakan luar negeri sendiri.
"Harusnya jangan dikatakan itu tidak masalah bagi Indonesia. Itu masalah bagi Indonesia, kenapa karena pemerintah harus berusaha sedemikian rupa melobi Australia untuk mengubah haluan politiknya terhadap Palestina, termasuk hubungannya dengan Israel," jelas Ace.
Tetapi dari pernyataan Prabowo ini, Ace memahami memang visi misi Prabowo-Sandi tidak secara eksplisit memperjuangkan negara Palestina dengan ibukota Yerusalem. Sementara, dalam visi misi Jokowi-Maruf Amin, dikatakan dia, sangat jelas memperjuangkan negara Palestina dengan ibu kota Yerusalem.
"Ini yang membuat sepertinya Prabowo gamang dengan politik luar negerinya," terang Ace.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo, Andre Rosiade mengklarifikasi pernyataan Prabowo Subianto yang mengaku tidak mempermasalahkan rencana Australia memindahkan kantor Kedutaan Besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Andre membantah jika pernyataan Prabowo yang menghormati keputusan Pemerintah Australia mengindikasikan Prabowo tidak mendukung kemerdekaan Palestina.
"Pak Prabowo mencoba menghormati sikap tetangga kita. Nggak ada hubungan soal bagaimana sikap Pak Prabowo soal Palestina. Nggak perlu diragukan dan dipertanyakan lagi komitmen Pak Prabowo soal Palestina," ujar Andre saat dihubungi wartawan, Jumat (23/11).
Ia menegaskan, pasangan Prabowo-Sandiana sangat jelas tegas mendukung kemerdekaan Palestina. Menurutnya, pasangan tersebut juga mengecam langkah Israel yang memindahkan Ibu kotanya ke Yerusalem. Selama ini juga, kata Andre, Prabowo aktif menyuarakan kemerdekaan Palestina dan hadir dalam berbagai aksi-aksi mendukung Palestina.
"Serta memberikan sumbangan ketika berlangsung aksi bela Palestina. Jadi jelas keberpihakan Pak Prabowo kepada Palestina," ujar Politikus Partai Gerindra tersebut.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, tak mau mencampuri rencana pemerintah Australia memindahkan kantor Kedutaan Besar Australia di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Hal tersebut dikatakan Prabowo usai acara Indonesia Economic Forum di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (21/11)
"Kita sebagai pendukung Palestina, kita tentu punya pendapat sendiri. Tapi Aussie (Australia) juga merupakan negara independen dan berdaulat maka kita harus menghormati kedaulatan mereka," ujar Prabowo.