REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, hari ini memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya. Sambangi Polda Metro Jaya, Dahnil mengaku seolah dicari-cari dalam kasus dugaan korupsi kegiatan kemah dan apel di Kemenpora.
“Ini kan kegiatan yang diinisiasi oleh Kemenpora yang melibatkan Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor. Tapi anehnya cuma kami yang diperiksa dan dicari-cari,” kata Dahnil di Polda Metro Jaya, Jumat (23/11).
Dahnil sendiri mengaku paham mengapa sampai acara kemah pemuda Islam Indonesia pada 2017 itu kini berbuntut pada dugaan adanya penyelewengan dana. Sikapnya yang selalu kritis terhadap pemerintah merupakan alasan sampai dirinya harus menjalani pemeriksaan hari ini.
“Saya paham sekali (ini) konsekuensi dari sikap saya selama ini, jadi (memang) sudah dicari-carilah. Tapi, nanti kita lihat pemeriksaannya bagaimana, kita tunggu saja,” ucapnya.
Seolah sudah tahu, Dahnil juga mengaku tidak ambil pusing dengan pemeriksaannya hari ini terkait kegiatan kemah Pemuda Islam Indonesia tersebut. Biarlah, kata dia, biarkan masyarakat yang menilai atas pemeriksaannya dan kasus tersebut.
“Yang jelas saya sejak awal paham betul konsekuensi dari sikap saya mengkritisi pemerintah kemudian bersikap terhadap pemerintah, termasuk terhadap pihak aparatur keamanan. Jadi, kemudian sekarang engga tahu dicari-cari apa, nanti kita lihat, (biarkan) masyarakat yang akan menilai,” paparnya.
Sebelumnya, Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Adi Deriyan mengatakan, polisi melakukan panggilan terhadap Dahnil sebagai saksi. Polisi pun melakukan penyelidikan hingga penyidikan pada kasus dugaan korupsi kegiatan kemah dan apel tersebut atas laporan dari beberapa pihak.
Kegiatan kemah dan apel pemuda Islam Indonesia digelar di Pelataran Candi Prambanan, Jawa Tengah, pada Desember 2017 lalu. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Kemenpora dan menggunakan dana APBN Kemenpora tahun anggaran 2017.
Selain memanggil Dahnil Anzar, polisi juga melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi lainnya. Yakni, Ketua Kegiatan Ahmad Fanani dari Pemuda Muhammadiyah, Abdul Latif dari Kemenpora, dan Safaruddin selaku ketua kegiatan dari GP Ansor.